Warga Keluhkan Kemacetan dan Banjir

Reporter: Eris Munandar |

Editor: Gus Munir |

Senin , 20 Oct 2025 - 21:30

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Palembang kembali turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga. Kegiatan Reses Masa Sidang IV Tahun 2025 ini dilaksanakan pada 11—18 Oktober 2025.-Istimewa-

SUMSEL - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Palembang kembali turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga. Kegiatan Reses Masa Sidang IV Tahun 2025 ini dilaksanakan pada 11—18 Oktober 2025.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut para wakil rakyat lintas partai, yakni HM Anwar Al Syadat SSi MSi (PKS), Ir H Zulkifli Kadir (PDIP), H Nopianto SSos MM (NasDem), Hj Zaitun SH MKn (Gerindra), H. Muhammad Yansuri SIp (Golkar), Tamtama Tanjung, SH (Demokrat), dan Fajar Febriansyah ST MIKom (PAN).

Hadir pula Camat Kalidoni Rama Cahya Putra SSTP MSi, beserta jajaran perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, serta puluhan ketua RT dan RW.

Dialog berlangsung terbuka dan penuh dinamika. Warga memanfaatkan kesempatan langka ini untuk menyampaikan berbagai keluhan yang telah lama dirasakan.

Ketua RT 26 Bukit Sangkal, Roni, menyoroti kemacetan kronis di sekitar SPBU Celentang, Jalan Brigjen Hasan Kasim.

Truk dan kontainer antre setiap hari, bikin jalan macet parah. Kami mohon solusi konkret, jangan hanya janji, ujarnya tegas, disambut tepuk tangan warga.

Selain kemacetan, persoalan banjir juga menjadi keluhan utama. Roni menuturkan, wilayah Permai 2 kerap terendam setiap kali hujan deras. Warga sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan kolam retensi sebagai solusi jangka panjang, namun belum juga terealisasi.

Setiap hujan besar, rumah-rumah terendam. Banyak warga pindah karena tak tahan. Kami ingin bukti nyata, bukan janji manis, keluhnya.

Masalah kesejahteraan perangkat lingkungan pun ikut mencuat. Maya, anggota Linmas setempat, mengaku belum menerima insentif hampir sepuluh bulan terakhir.

Kami sudah bekerja siang malam menjaga keamanan, tapi insentif tak kunjung cair. Kami hanya ingin hak kami dibayarkan, ujarnya dengan nada kecewa.

warga keluhkan kemacetan dan banjir                            sumsel - anggota dprd provinsi sumatera selatan (sumsel) dari daerah pemilihan (dapil) ii kota palembang kembali turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga. kegiatan reses masa sidang iv tahun 2025 ini dilaksanakan pada 11—18 oktober 2025.
turut hadir dalam kesempatan tersebut para wakil rakyat lintas partai, yakni hm anwar al syadat ssi msi (pks), ir h zulkifli kadir (pdip), h nopianto ssos mm (nasdem), hj zaitun sh mkn (gerindra), h. muhammad yansuri sip (golkar), tamtama tanjung, sh (demokrat), dan fajar febriansyah st mikom (pan).
hadir pula camat kalidoni rama cahya putra sstp msi, beserta jajaran perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, serta puluhan ketua rt dan rw.
dialog berlangsung terbuka dan penuh dinamika. warga memanfaatkan kesempatan langka ini untuk menyampaikan berbagai keluhan yang telah lama dirasakan.
baca juga:dprd sumsel gelar reses, soroti soal pendidikan, infrastruktur hingga sampah
baca juga:dprd sumsel gelar rapat paripurna, agenda pengesahan raperda perubahan apbd tahun anggaran 2025
ketua rt 26 bukit sangkal, roni, menyoroti kemacetan kronis di sekitar spbu celentang, jalan brigjen hasan kasim.
truk dan kontainer antre setiap hari, bikin jalan macet parah. kami mohon solusi konkret, jangan hanya janji, ujarnya tegas, disambut tepuk tangan warga.
selain kemacetan, persoalan banjir juga menjadi keluhan utama. roni menuturkan, wilayah permai 2 kerap terendam setiap kali hujan deras. warga sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan kolam retensi sebagai solusi jangka panjang, namun belum juga terealisasi.
setiap hujan besar, rumah-rumah terendam. banyak warga pindah karena tak tahan. kami ingin bukti nyata, bukan janji manis, keluhnya.
baca juga:soal mantan ketua dprd sumsel minta uang: saksi ngaku salah dengar
baca juga:ketua dprd sumsel gelar silaturahmi dan halal bihalal bersama warga oku selatan
masalah kesejahteraan perangkat lingkungan pun ikut mencuat. maya, anggota linmas setempat, mengaku belum menerima insentif hampir sepuluh bulan terakhir.
kami sudah bekerja siang malam menjaga keamanan, tapi insentif tak kunjung cair. kami hanya ingin hak kami dibayarkan, ujarnya dengan nada kecewa.

Tag

Share