5 Kebudayaan Palembang yang Semakin Jarang Ditemui

Tradisi mengarak pengantin sudah mulai jarang ditemui. -Foto: sanggarputriseroja-Eris
BACA JUGA:3 Tersangka Korupsi Anggaran BLUD RSUD Rupit Rp1,04 Miliar Dilimpahkan ke Kejari
Bahasa Palembang Asli
Bahasa Melayu Palembang juga mulai ditinggalkan, terutama di kalangan generasi muda yang lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia baku dalam keseharian.
Akibatnya, banyak anak muda yang sudah tidak lagi fasih berbahasa Palembang.
Kebudayaan-kebudayaan tersebut mulai tergerus oleh arus globalisasi, urbanisasi, serta modernisasi yang lebih praktis. Meskipun demikian, beberapa aspek masih bertahan dalam bentuk simbolik atau dalam acara-acara resmi. (*)
BACA JUGA:Pasal Judi Online, Kakak Beradik Tebas Tukang Ojek Dengan Pedang
BACA JUGA:Calon Bupati Musi Banyuasin, Hj. Lucianty, Kunjungi Graha Pena Sumatera Ekspres Grup