7 Faktor Risiko Penyakit Alzheimer yang Perlu Ketahui untuk Mencegahnya
Ilsutrasi mengalami penyakit Alzheimer. -Foto:mommiesdaily-Dedi
Di dalam otak, dua protein utama yang berperan dalam Alzheimer adalah plak amiloid (penumpukan protein beta-amiloid di antara sel-sel saraf) dan kusut neurofibrillary (penumpukan protein tau di dalam sel-sel saraf).
BACA JUGA:5 Tips Menggunakan Bedak Setelah Sunscreen, Wajib Pakai Spons
BACA JUGA:Apakah Sayuran Ada yang Tidak Mengandung Gula? Berikut Penjelasannya
Penyebab pasti penumpukan ini dan bagaimana mereka berkontribusi pada Alzheimer masih dalam penelitian.
Gejala awal Alzheimer meliputi kesulitan mengingat informasi baru, kebingungan tentang waktu atau tempat, serta masalah dalam menyelesaikan tugas sehari-hari dan menggunakan bahasa.
Pada tahap awal, gejala mungkin dianggap sebagai bagian normal dari penuaan.
Tahap menengah menunjukkan gejala yang lebih jelas dan memerlukan bantuan dalam aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Kudapan Manis yang Elegan dan Menggoda Lidah: Resep Cokelat Trufle Kacang
BACA JUGA:Dispora Dorong Pemuda OKU untuk Berinovasi Terbarukan
Sementara pada tahap lanjut, individu mungkin kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi, mengenali anggota keluarga, dan mengendalikan gerakan.
Diagnosis Alzheimer dilakukan melalui evaluasi medis yang mencakup pemeriksaan fisik dan neurologis, tes mental dan neuropsikologis, serta pencitraan otak seperti MRI atau CT scan.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, obat-obatan seperti donepezil, rivastigmine, dan memantine dapat membantu meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
Terapi non-farmakologis, seperti terapi kognitif dan aktivitas fisik, juga penting dalam pengelolaan penyakit ini.
BACA JUGA:OKU Timur Tetapkan Raperda Perubahan APBD 2024
BACA JUGA:Atasi Angka Stunting, Gandeng Bidan Desa hingga Kader Posyandu