10 Penyebab Perut Begah dan Sakit Setelah Makan

Reporter: Dedi Okes |

Editor: Eris Munandar |

Sabtu , 06 Dec 2025 - 17:19

Ilustrasi perut begah dan sakit setelah makan. -halodoc.com-

Terutama jenis serat yang tidak larut air, yang cenderung lebih memicu perut kembung.

Cara Mengatasi:

Tambahkan asupan serat secara bertahap. Pastikan juga tubuh mendapat cukup cairan agar serat dapat bekerja optimal dalam usus.

3. Intoleransi terhadap Makanan Tertentu

Sebagian orang memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu, seperti susu (laktosa) atau gluten.

Kondisi ini membuat tubuh kesulitan mencerna zat tersebut sehingga memicu perut kembung, nyeri, hingga diare.

Cara Mengatasi:

Hindari makanan yang dicurigai menimbulkan keluhan. Jika masih ragu, lakukan pemeriksaan atau diet eliminasi dengan pendampingan tenaga medis.

4. Makanan Penghasil Gas

Beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan, kol, brokoli, dan bawang mengandung karbohidrat kompleks yang sulit dicerna sepenuhnya.

Saat difermentasi bakteri usus, proses ini menghasilkan gas yang menyebabkan perut terasa penuh.

10 penyebab perut begah dan sakit setelah makan                            oku ekspres.com - perut terasa sakit, penuh, dan begah setelah makan merupakan keluhan yang cukup sering dialami banyak orang. 
rasa tidak nyaman ini bisa muncul sesaat setelah makan atau beberapa waktu kemudian. 
meski kerap dianggap sepele, kondisi perut begah sebenarnya bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan.
berikut ini beberapa faktor yang paling sering menjadi penyebab perut terasa begah setelah makan, lengkap dengan cara sederhana untuk mengatasinya.
penyebab perut terasa begah setelah makan
1. kebiasaan makan terlalu cepat
makan dengan tempo yang terlalu cepat membuat seseorang lebih banyak menelan udara bersama makanan. 
baca juga:waspada! ini penyebab sakit perut sebelah kiri yang tak boleh diabaikan
baca juga:tips atasi sakit perut secara alami
udara yang terjebak di saluran pencernaan inilah yang kemudian menimbulkan rasa kembung dan penuh. selain itu, makan terburu-buru juga membuat porsi makan menjadi berlebihan tanpa disadari.
cara mengatasi:
biasakan makan secara perlahan. kunyah makanan hingga benar-benar halus agar proses pencernaan menjadi lebih ringan dan udara yang masuk ke lambung lebih sedikit.
2. konsumsi serat berlebihan
serat memang baik untuk pencernaan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan dalam waktu singkat, justru bisa menimbulkan gas berlebih. 
terutama jenis serat yang tidak larut air, yang cenderung lebih memicu perut kembung.
cara mengatasi:
tambahkan asupan serat secara bertahap. pastikan juga tubuh mendapat cukup cairan agar serat dapat bekerja optimal dalam usus.
baca juga:4 gerakan olahraga paling ampuh untuk mengecilkan perut, bisa dilakukan di rumah!
baca juga:5 penyebab perut kembung yang wajib kamu tahu, nomor 3 sering terjadi!
3. intoleransi terhadap makanan tertentu
sebagian orang memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu, seperti susu (laktosa) atau gluten. 
kondisi ini membuat tubuh kesulitan mencerna zat tersebut sehingga memicu perut kembung, nyeri, hingga diare.
cara mengatasi:
hindari makanan yang dicurigai menimbulkan keluhan. jika masih ragu, lakukan pemeriksaan atau diet eliminasi dengan pendampingan tenaga medis.
4. makanan penghasil gas
beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan, kol, brokoli, dan bawang mengandung karbohidrat kompleks yang sulit dicerna sepenuhnya. 
saat difermentasi bakteri usus, proses ini menghasilkan gas yang menyebabkan perut terasa penuh.
baca juga:perut terasa penuh dan sesak saat hamil? ini penyebab dan cara mengatasinya
baca juga:berdalih keluarkan ular dari perut, oknum dukun diduga cabuli anak abg hingga hamil
cara mengatasi:
batasi konsumsinya dan atur porsinya agar tubuh bisa menyesuaikan secara perlahan.
5. minuman bersoda
minuman berkarbonasi mengandung gas yang langsung masuk ke dalam saluran pencernaan. gas ini bisa menumpuk dan menyebabkan perut terasa mengembang dan tidak nyaman.
cara mengatasi:
kurangi konsumsi minuman bersoda dan gantilah dengan air putih atau minuman herbal.
6. terlalu banyak menelan udara
kebiasaan seperti mengunyah permen karet, merokok, atau berbicara saat makan bisa meningkatkan jumlah udara yang tertelan. udara berlebih ini kemudian memicu rasa begah di perut.
cara mengatasi:
fokus saat makan dan hindari kebiasaan yang membuat udara masuk berlebihan ke dalam tubuh.
baca juga:6 makanan penyebab perut anak kembung dan cara mengatasinya
baca juga:10 cara tradisional atasi perut kembung pada anak
7. makan dalam porsi terlalu besar
mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus membuat lambung bekerja lebih keras. akibatnya, proses pencernaan jadi lebih lambat dan perut terasa penuh lebih lama.
cara mengatasi:
atur porsi makan menjadi lebih kecil namun tetap rutin agar pencernaan bekerja lebih optimal.
8. sindrom iritasi usus (ibs)
ibs merupakan gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan kembung, nyeri perut, diare, atau sembelit. gejalanya sering muncul setelah makan dan dipicu oleh stres atau jenis makanan tertentu.
cara mengatasi:
kenali pemicu ibs dan hindari faktor yang memperburuk gejala. konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk penanganan yang tepat.
9. konsumsi gula alkohol
pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol yang terdapat pada permen bebas gula atau makanan rendah kalori sulit dicerna oleh tubuh. akibatnya, zat ini dapat memicu gas dan rasa begah.
baca juga:minum susu saat perut kosong: aman atau berbahaya untuk tubuh?
baca juga:5 rutinitas pagi sederhana untuk mengurangi lemak perut dengan cepat
cara mengatasi:
batasi produk yang mengandung gula alkohol dan perhatikan komposisi pada kemasan makanan.
10. sembelit
saat buang air besar tidak lancar, tinja yang menumpuk di usus dapat menghasilkan gas berlebih. kondisi ini membuat perut terasa penuh, kencang, dan tidak nyaman.
cara mengatasi:
perbanyak asupan serat, minum cukup air, serta rutin berolahraga agar pergerakan usus tetap lancar.
perut begah setelah makan memang sering terjadi, namun tidak boleh diabaikan jika berlangsung terus-menerus. 
dengan menjaga pola makan, memilih jenis makanan yang tepat, serta menerapkan gaya hidup sehat, keluhan ini dapat dikurangi secara signifikan. (ded)