Mengenal Rematik Palindromik: Jenis Rematik yang Bisa Datang dan Pergi

Ilustrasi Rematik Palindromik -gettyimages-

BACA JUGA:Benarkah Mandi Malam Bisa Sebabkan Rematik? Ini Fakta Medisnya!

BACA JUGA:Obat Herbal Rumahan untuk Redakan Gejala Rematik

Beberapa teori menyebutkan bahwa PR bisa dipicu oleh faktor genetik, infeksi, atau bahkan reaksi alergi tertentu, meski belum ada bukti kuat yang mendukung hal tersebut.

Kondisi ini umumnya mulai muncul pada usia 20–50 tahun, dan berbeda dengan jenis rematik lainnya, rematik palindromik dapat memengaruhi pria dan wanita dalam proporsi yang hampir sama.

Pilihan Pengobatan Rematik Palindromik

Saat gejala kambuh, dokter biasanya akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk membantu meredakan nyeri dan pembengkakan. Dalam beberapa kasus, kortikosteroid oral atau suntikan lokal juga dapat diberikan untuk mengendalikan peradangan.

Selain itu, dokter mungkin menyarankan penggunaan obat anti-rematik pemodifikasi penyakit (DMARDs) seperti hydroxychloroquine (Plaquenil) untuk mencegah serangan berulang. Obat ini juga diketahui dapat menurunkan risiko berkembangnya rheumatoid arthritis di masa depan.

BACA JUGA:Kenali Lebih Dalam Rematik: Penyakit Sendi yang Punya Banyak Jenis dan Gejala

BACA JUGA:Cegah Rematik Sejak Dini dengan Gaya Hidup Sehat dan Pola Makan Tepat

Bila diperlukan, obat yang lebih kuat seperti methotrexate atau sulfasalazine bisa dipertimbangkan.

Selain pengobatan medis, pengidap PR juga bisa melakukan langkah sederhana untuk membantu meredakan gejala, seperti:

Mengistirahatkan sendi yang terasa nyeri.

Mengompres area yang sakit dengan es atau air hangat.

Menjalani pola makan seimbang dan rendah peradangan.

Meskipun pola makan tertentu belum terbukti langsung memengaruhi rematik palindromik, diet antiinflamasi dengan memperbanyak sayur, buah, ikan berlemak, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kondisi tubuh tetap stabil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan