Kaesang Pangarep Kembali Pimpin PSI

JAKARTA- OKU EKSPRES COM- Kaesang Pangarep resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk periode 2025-2030. Dalam Kongres PSI yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Kaesang berhasil memenangkan Pemilu Raya (Pemira) PSI.

Ia mengantongi perolehan suara 65,28 persen, mengungguli dua kandidat lainnya, Ronald Aristone Sinaga (Bro Ron) dengan 22,23 persen dan Agus Mulyono Herlambang dengan 12,49 persen.

Pemilihan ini mencatat sejarah baru dengan partisipasi 157.579 anggota PSI melalui sistem e-voting, yang disebutnya transparan dan modern.

Dalam pidato politiknya, Kaesang menyampaikan visi besar untuk membawa PSI melesat ke Senayan pada Pemilu 2029.

BACA JUGA:Soroti Isu Strategis RTRW di Manado, Menteri Nusron Kolaborasi dengan Kepala Daerah

BACA JUGA:KPK Pastikan Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Ibadah Haji di Kemenag

Mengakui kegagalan PSI meraih kursi DPR RI pada Pemilu 2024 dengan perolehan 2,81 persen suara, ia dengan rendah hati meminta maaf atas keterbatasan waktu kampanye sebelumnya. "Kami hanya punya tiga bulan saat itu. Sekarang, dengan lima tahun ke depan, kami akan bekerja keras untuk memastikan PSI menjadi kekuatan yang diperhitungkan," ujar Kaesang dengan penuh semangat.

Ia menyebut PSI sebagai "gajah kecil yang tetap besar," mencerminkan ambisi besar meski partai ini masih muda.

Kaesang menegaskan komitmennya untuk memperkuat PSI melalui konsolidasi internal dan reformasi struktur partai.

Ia mengajak dua pesaingnya, Bro Ron dan Agus, untuk bergabung dalam kepengurusan DPP PSI demi menjaga kekompakan kader. "Tidak ada dualisme di PSI. Kita akan bekerja bersama untuk membangun partai yang solid," katanya, menunjukkan semangat kolaborasi.

BACA JUGA:DPRD OKU Bahas Pertanggungjawaban APBD 2024

BACA JUGA:Bulog Salurkan 1.640 Ton Beras untuk OKU Raya

Modernisasi politik menjadi salah satu pilar utama Kaesang. PSI menjadi pelopor dengan sistem pemilihan ketua umum berbasis "one man, one vote" melalui e-voting, yang disebutnya sebagai langkah baru dalam budaya politik Indonesia.

"Kami ingin menunjukkan bahwa politik bisa transparan, adil, dan modern," tambahnya. Sistem ini tidak hanya memperkuat demokrasi internal, tetapi juga menjadi contoh bagi partai lain.