Produktivitas Kopi di OKU Selatan Menurun

Beberapa tahun terakhir, produktivitas kopi di Kabupaten OKU Selatan alami penurunan yang signifikan. -Foto: HOS-Hamdal

MUARADUA - Produksivitas kopi di Kabupaten OKU Selatan mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Data menunjukkan bahwa luas tanaman kopi di Kabupaten OKU Selatan pada empat tahun terakhir mengalami penurunan signifikan, dari 70.779 hektar menjadi 50.021 hektar sejak tahun 2019.

Kepala Dinas Pertanian OKU Selatan, Syahtomi SP MM mengungkapkan hal ini saat diwawancara pada Sabtu 03 Februari 2024.

Syahtomi menjelaskan bahwa penurunan produktivitas kopi disebabkan oleh keputusan banyak petani untuk beralih ke tanaman lain.

Mereka menganggap tanaman kopi tidak lagi produktif dan lebih memilih menanam tanaman lain seperti jagung, pisang, dan pepaya.

BACA JUGA:8 Hari Dinyatakan Tenggelam, Said Ditemukan Meninggal Dunia

BACA JUGA:Mahasiswi Unsri Tewas Dirampok Begal

"Pengurangan ini karena kopinya sudah tua, tidak lagi menghasilkan dengan maksimal, maka untuk itu petani lebih memilih beralih pada tanaman jagung, pisang, dan pepaya,’’ ujarnya.

Menurut Syahtomi, hasil rata-rata kopi di OKU Selatan mencapai 7,6 kuintal per hektar. Meskipun terdapat penurunan, Kabupaten OKU Selatan masih diakui sebagai kawasan sentra produksi kopi.

Di 19 kecamatan, jelasnya, mayoritas petani masih menjadikan kopi sebagai komoditas utama, meskipun beberapa di antaranya telah beralih ke tanaman lain.

"Kalau dibandingkan antara kopi dengan jagung di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten OKU Selatan masih tetap luas kebun kopi, bahkan masih ada yang baru mulai produksi,’’ tambahnya.

Meskipun terdapat pergeseran preferensi tanaman, kopi masih memegang peran penting dalam sektor pertanian di OKU Selatan. (*)

BACA JUGA:Aksi Warga Tulung Selapan Serang 2 Anggota Polisi Sangat Brutal

BACA JUGA:Capil Bakal Tambah UPTD Setiap Kecamatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan