Diabetes dan Puasa: Bolehkah dan Bagaimana Caranya?
Ilustrasi pengecekan gula darah. -Foto: mayapadahospital.com-Hesti
OKU EKSPRES - Puasa merupakan ibadah penting bagi umat Muslim, di mana seseorang menahan diri dari makan, minum, dan berbagai hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Bagi penderita diabetes, berpuasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Diabetes adalah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakseimbangan kadar gula darah, sehingga memerlukan pengaturan pola makan dan pengobatan yang ketat.
Karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memahami apakah puasa aman dilakukan atau justru dapat membahayakan kesehatan mereka.
Menurut para ahli kesehatan, penderita diabetes yang ingin menjalani puasa sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal.
BACA JUGA:Waspada Diabetes di Usia Muda: Ini Tanda dan Penyebabnya
BACA JUGA:Gairah Terancam karena Diabetes? Ini Solusinya
Termasuk tingkat keparahan penyakit, jenis pengobatan yang dijalani, serta kebiasaan makan dan aktivitas harian.
Secara umum, penderita diabetes tipe 1 – yang tubuhnya sama sekali tidak memproduksi insulin – disarankan untuk tidak berpuasa.
Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko hipoglikemia (gula darah rendah) maupun hiperglikemia (gula darah tinggi) yang bisa berakibat fatal.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 – yang masih memproduksi insulin namun mengalami resistensi – tetap dapat berpuasa dengan syarat telah berkonsultasi dan mendapat izin dari dokter.
BACA JUGA:Benarkah Kafein Berbahaya bagi Penderita Diabetes? Ini Penjelasan Lengkapnya
BACA JUGA:Anak Suka Makanan Manis, Apakah Bisa Picu Diabetes? Ini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu risiko utama selama berpuasa bagi penderita diabetes adalah hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah menurun drastis karena tidak ada asupan makanan dalam waktu lama.
Gejala yang umum meliputi keringat dingin, tubuh lemas, gemetar, pusing, bahkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.
- Tag
- Share
-
-
