Bahaya Duduk Terlalu Lama dan Cara Mencegahnya

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Kamis , 01 May 2025 - 17:56

Ilustrasi duduk terlalu lama. -Foto: Freepik-Gus munir

bahaya duduk terlalu lama dan cara mencegahnya                            oku selatan - di tengah kesibukan dunia modern, banyak dari kita menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk—baik saat bekerja di depan komputer, berkendara, maupun bersantai di rumah menikmati hiburan. 
aktivitas ini kerap dianggap wajar dan tidak membahayakan, padahal kebiasaan duduk terlalu lama menyimpan risiko kesehatan yang serius.
duduk: ancaman yang tak terlihat
duduk dalam waktu lama sering kali tidak menimbulkan rasa khawatir karena tidak menimbulkan gejala secara langsung. 
namun, justru di sanalah letak bahayanya. tanpa disadari, duduk terlalu lama dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kronis, sehingga disebut sebagai "penyakit diam" yang perlahan merusak tubuh.
baca juga:masyarakat diminta waspada pohon tumbang akibat cuaca ekstrem
baca juga:sosialisasikan bahaya pernikahan usia dini ke siswa sma
perlambatan fungsi tubuh
tubuh manusia sejatinya didesain untuk bergerak. saat duduk terlalu lama, proses metabolisme menurun, aliran darah tidak lancar, dan otot-otot menjadi kurang aktif. 
pembakaran kalori pun terhambat, yang lama kelamaan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
salah satu risiko yang paling mengkhawatirkan adalah meningkatnya potensi terkena penyakit jantung. 
berdasarkan hasil studi, individu yang duduk lebih dari delapan jam per hari tanpa aktivitas fisik memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka yang aktif bergerak.
baca juga:bagikan dana blt untuk kurangi beban ekonomi masyarakat
baca juga:kenakan kebaya serta baju adat saat fashion show peringatan hari kartini
pengaruh terhadap pencernaan dan metabolisme
dampak negatif dari duduk terlalu lama juga dirasakan oleh sistem pencernaan. posisi duduk yang pasif memperlambat kinerja pencernaan dan membuat tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah.
hal ini berkontribusi pada meningkatnya risiko diabetes tipe 2. beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk dapat menyebabkan resistensi insulin—kondisi saat tubuh tidak merespons hormon insulin dengan efektif. 
dampaknya mungkin tidak terasa dalam waktu singkat, tetapi dalam jangka panjang dapat memicu gangguan metabolik yang sulit ditangani.
baca juga:optimalkan pelaksanaan 10 program pokok pkk
baca juga:enos minta kendaraan operasional kendaraan dimutasi ke oku timur
selain itu, postur tubuh pun ikut terdampak. duduk dalam posisi yang kurang ideal bisa menimbulkan ketegangan di leher, bahu, dan punggung bawah. 
banyak pekerja kantor mengeluhkan nyeri pinggang kronis yang sebenarnya bersumber dari kebiasaan duduk dalam waktu lama dan postur yang buruk.
otot-otot, khususnya di area perut dan punggung, menjadi lemah akibat kurangnya penggunaan. ketika tubuh jarang digerakkan, keseimbangan fisik pun terganggu dan risiko cedera saat beraktivitas atau berolahraga meningkat.
langkah sederhana untuk mengatasinya
kabar baiknya, kebiasaan duduk terlalu lama bisa diatasi dengan perubahan kecil namun rutin. misalnya, berdiri atau melakukan peregangan ringan setiap 30–60 menit. 
baca juga:selangkah lagi psg ke final liga champions
baca juga:liverpool bakal cuci gudang 6 pemain siap hengkang
cobalah menggunakan tangga daripada lift, berjalan kaki saat menelepon, atau beralih ke meja kerja yang memungkinkan posisi berdiri.
duduk itu sendiri bukanlah hal yang berbahaya, tetapi jika dilakukan terus-menerus tanpa jeda, dampaknya bisa serius. perlahan namun pasti, kebiasaan ini bisa menggerus kesehatan tanpa disadari.
meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari bukan hanya soal kebugaran, tapi juga bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. 
mulailah membiasakan tubuh untuk bergerak, sekecil apa pun itu, karena dalam tubuh yang aktif, terdapat peluang lebih besar untuk hidup sehat dan berkualitas. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 2 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan