Bahaya Duduk Terlalu Lama dan Cara Mencegahnya

Pengaruh Terhadap Pencernaan dan Metabolisme

Dampak negatif dari duduk terlalu lama juga dirasakan oleh sistem pencernaan. Posisi duduk yang pasif memperlambat kinerja pencernaan dan membuat tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah.

Hal ini berkontribusi pada meningkatnya risiko diabetes tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk dapat menyebabkan resistensi insulin—kondisi saat tubuh tidak merespons hormon insulin dengan efektif. 

Dampaknya mungkin tidak terasa dalam waktu singkat, tetapi dalam jangka panjang dapat memicu gangguan metabolik yang sulit ditangani.

BACA JUGA:Optimalkan Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK

BACA JUGA:Enos Minta Kendaraan Operasional Kendaraan Dimutasi ke OKU Timur

Selain itu, postur tubuh pun ikut terdampak. Duduk dalam posisi yang kurang ideal bisa menimbulkan ketegangan di leher, bahu, dan punggung bawah. 

Banyak pekerja kantor mengeluhkan nyeri pinggang kronis yang sebenarnya bersumber dari kebiasaan duduk dalam waktu lama dan postur yang buruk.

Otot-otot, khususnya di area perut dan punggung, menjadi lemah akibat kurangnya penggunaan. Ketika tubuh jarang digerakkan, keseimbangan fisik pun terganggu dan risiko cedera saat beraktivitas atau berolahraga meningkat.

Langkah Sederhana untuk Mengatasinya

Kabar baiknya, kebiasaan duduk terlalu lama bisa diatasi dengan perubahan kecil namun rutin. Misalnya, berdiri atau melakukan peregangan ringan setiap 30–60 menit. 

BACA JUGA:Selangkah Lagi PSG ke Final Liga Champions

BACA JUGA:Liverpool Bakal Cuci Gudang 6 Pemain Siap Hengkang

Cobalah menggunakan tangga daripada lift, berjalan kaki saat menelepon, atau beralih ke meja kerja yang memungkinkan posisi berdiri.

Duduk itu sendiri bukanlah hal yang berbahaya, tetapi jika dilakukan terus-menerus tanpa jeda, dampaknya bisa serius. Perlahan namun pasti, kebiasaan ini bisa menggerus kesehatan tanpa disadari.