Pasca Nataru, Harga Pangan Masih Tinggi
Pasca Natal dan Tahun Baru sejumlah komoditas pangan harganya masih tinggi. -Foto: Eris/OKES-Eris
“Cabai dan bawang itu kebutuhan harian, kalau mahal begini, terpaksa mengurangi belanja,” ujar Santi, seorang pembeli di pasar.
Yeyen, Pemantau Komoditas Pangan Disperindag OKU, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini merupakan hasil mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh supply dan demand.
BACA JUGA:Biaya Haji 2025 Berpeluang Ditekan di Bawah Rp 90 Juta
BACA JUGA:MK Hapuskan Presidential Threshold 20 Persen, Apa Itu?
“Kenaikan harga telur, cabai, minyak goreng, dan bawang ini adalah tren yang biasa terjadi pasca momentum besar seperti Nataru. Selain itu, distribusi barang dari daerah penghasil ke pasar lokal juga memengaruhi,” ujarnya.
Disperindag OKU akan terus memantau harga pangan di pasar untuk memastikan tidak ada praktik spekulasi.
“Kami tetap mengawasi distribusi dan stok komoditas agar pasokan ke pasar tetap lancar,” pungkas Yeyen. (*)