Reza juga menekankan perlunya peningkatan kompetensi guru agar lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini.
BACA JUGA:Relawan Muchendi Adukan Oknum Kades yang Diduga Tak Netral
Menurutnya, guru harus terus meng-update kompetensinya untuk mengatasi kesenjangan dengan generasi peserta didik yang ada saat ini.
Riza juga berpendapat bahwa penerapan KBM berbasis teknologi (IT) sangat penting, tetapi pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pendidikan berbasis potensi lokal dinilai lebih bijaksana daripada memaksakan kebijakan seragam.
Terkait asesmen, Riza berpendapat bahwa asesmen nasional tetap diperlukan untuk menilai kemampuan akademik peserta didik melalui instrumen yang terstandar.
BACA JUGA:Kualitas BRI Liga 1 Semakin Berkualitas
BACA JUGA:Lagi Ajukan KUR di Bank BRI, Berikut Panduan Agar Pinjaman Bisa Cair
Reza juga menekankan pentingnya asesmen menyeluruh yang dilakukan secara berkala guna memastikan kurikulum mampu mengikuti tuntutan zaman.
Setiap peserta didik sebaiknya diikutsertakan dalam asesmen, bukan sekadar sampling, sehingga mereka memiliki tanggung jawab lebih besar terhadap hasil belajarnya.
Hasil asesmen, tambah Riza, sebaiknya digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas KBM, bukan sekadar alat evaluasi keberhasilan.
Riza juga mengusulkan adanya layanan konsultasi akademik untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan bimbingan lebih mendalam dan tuntas.
BACA JUGA:Konsumen Respon Positif Pelayanan BRI di Lubuklinggau
BACA JUGA:Yuk Ketahui, Program Bank BRI Untuk Pendidikan
Dalam hal sistem penerimaan siswa baru (PPDB), Riza mengusulkan agar sistem zonasi ditinjau ulang dan pelaksanaannya diserahkan kepada otonomi daerah.