Beberapa jenis jamur yang mengandung melanin juga dapat melindungi penghuni dari radiasi ultraviolet, yang sangat penting untuk keselamatan orang-orang yang tinggal di luar angkasa.
Sistem ini juga sepenuhnya terurai dan dapat kembali menjadi kompos, menjadikannya solusi yang sangat ramah lingkungan.
Potensi di Bumi dan Kerja Sama
Teknologi ini tidak hanya berguna untuk misi luar angkasa, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan di Bumi.
BACA JUGA:Semenanjung Antarktika Menghijau, Bukti Nyata Pemanasan Global Semakin Nyata
BACA JUGA:Inovasi Terbaru! China Luncurkan Robot Hiu Paus Cerdas Pertama di Dunia
Dari sistem filtrasi air hingga penangkapan karbon di tanah dan bahan bangunan ramah lingkungan, teknologi ini menawarkan solusi hijau untuk banyak kebutuhan manusia.
Beberapa perusahaan, seperti Redhouse Studio di Cleveland dan Ecovative, sudah mulai menggunakan mycelium dalam konstruksi bangunan di Bumi.
Proyek ini didanai oleh program Innovative Advanced Concepts (NIAC) NASA dan terus dikembangkan melalui penelitian lebih lanjut.
Dengan teknologi ini, NASA tidak hanya mengambil langkah besar untuk masa depan eksplorasi luar angkasa, tetapi juga memberikan inspirasi untuk solusi ramah lingkungan di Bumi.
BACA JUGA:Muchendi Berkomitmen, Jika Terpilih Bakal Menyelesaikan Permasalahan Masyarakat
BACA JUGA:Tips Meningkatkan Percaya Diri untuk Meraih Kesuksesan
Siapa sangka, jamur yang kita kenal sehari-hari dapat menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih hijau, baik di luar angkasa maupun di planet kita sendiri?. (*)
BACA JUGA:Terdakwa Utama Kasus Pembunuhan Siswi SMP Dituntut Hukuman Mati
BACA JUGA:OJK Banyak Terima Aduan Soal Pinjol Ilegal