“Rumah Limas yang ditampilkan pada uang Rupiah tersebut berada di museum, sehingga kenangannya abadi di sini,” ungkap Elen.
BACA JUGA:Resep Bolu Bahulu
BACA JUGA:Tumis Bunga Pepaya: Lezat, Sehat, dan Penuh Manfaat
Ia berharap acara ini mampu meningkatkan kunjungan wisata dan memperkuat perekonomian masyarakat Sumsel.
“Kegiatan ini juga bertujuan memperdalam pemahaman masyarakat, khususnya pelajar, mengenai Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa serta menguatkan rasa cinta kepada Indonesia,” lanjutnya. Menurut Elen, Uang Rupiah pecahan Rp10.000 TE 2005 memiliki keistimewaan karena menampilkan gambar Rumah Limas, ikon arsitektur tradisional yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal Sumsel.
“Saya merasa bangga karena Sumsel menjadi bagian dari sejarah bangsa melalui representasi budaya lokal pada Rupiah kita,” ujarnya.
Elen juga mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa Rupiah bukan hanya alat tukar, tetapi juga simbol persatuan serta pentingnya menjaga warisan budaya.
BACA JUGA:Resep Kue Kuping Gajah
BACA JUGA:5 Cara Mengurangi Asupan Gula Berlebihan Setelah Menikmati Makanan Manis
Dari Sabang hingga Merauke, Rupiah menghubungkan dan memperkuat keberagaman.
Selain peresmian memorabilia, acara tersebut juga diisi dengan edukasi program Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah yang diikuti oleh 500 siswa SD dan SMP di Sumsel, bertujuan menanamkan kecintaan terhadap Rupiah, khususnya di kalangan generasi muda. (*)
BACA JUGA:Tips Hindari Pikun: 7 Kebiasaan yang Dihindari oleh Lansia 70-an untuk Tetap Tajam Berpikir
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Keunikan Putu Mayang: Resep Tradisional Nusantara yang Memikat