PALEMBANG - Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), bersama Pemerintah Provinsi Sumsel dan Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa, meresmikan Memorabilia Uang Rupiah Pecahan Rp10.000 Tahun Emisi (TE) 2005.
Peresmian ini dilaksanakan karena uang pecahan Rp10.000 TE 2005 memiliki ciri khas dari Sumsel, dengan gambar Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II di salah satu sisinya dan Rumah Limas, bangunan tradisional yang berada di Museum Negeri Sumsel, di sisi lainnya.
Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Sumsel, Ricky P Gozali, menyampaikan bahwa memorabilia ini merupakan upaya BI untuk meningkatkan rasa nasionalisme melalui Rupiah, yang tidak hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan bangsa serta cerminan keberagaman Indonesia.
"Sesuai Undang-Undang, tugas BI adalah menyediakan uang yang memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jumlah, pecahan, dan kondisi yang layak edar," ujar Ricky.
BACA JUGA:Kepada Muchendi-Supriyanto, Paslon Pedagang Minta Hidupkan Kembali Pasar Kalangan
BACA JUGA:Perampok Mobil Fortuner Ditangkap Saat Naik Bus
Ricky juga menambahkan bahwa sebagai lembaga yang berwenang mencetak uang, BI selalu memperhatikan berbagai aspek penting.
“Mengabadikan Rupiah dengan ciri khas Sumatera Selatan merupakan sebuah kehormatan besar. Ini adalah kenangan yang luar biasa,” tambahnya.
Uang pecahan Rp10.000 dengan gambar Rumah Limas diterbitkan pada Oktober 2005 hingga 2016 dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Setelah itu, Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan Rp10.000 dengan gambar pahlawan nasional dari Papua, Frans Kaisiepo.
BACA JUGA:Ada Kesepakatan Konpensasi Rp250 Juta Akibat Alat Kelamin Terpotong
BACA JUGA:Paslon Walikota Palembang Gaet Gen Z di Warung Bubur, Angkot Jadi Panggung Diskusi
Ricky berharap dengan adanya memorabilia ini, masyarakat akan semakin menghargai tanah air serta menghormati sejarah dan budaya Sumsel.
“Memorabilia ini juga memperkenalkan adat istiadat Sumsel dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kunjungan wisatawan ke museum,” jelas Ricky.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, mengatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat Sumsel.