PARIS - Perseteruan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Kylian Mbappe masih belum berakhir, meskipun sang pemain telah resmi bergabung dengan Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu.
Konflik ini memanas karena PSG enggan membayar sisa gaji dan bonus yang menjadi hak Mbappe.
Mbappe menuntut pembayaran gaji serta bonus senilai 55 juta poundsterling, tetapi sikap acuh PSG membuat pihak Mbappe kesal dan membawa masalah ini ke jalur hukum.
Pemain yang juga kapten timnas Prancis tersebut telah menghubungi UEFA pada Agustus 2024 terkait haknya untuk menerima gaji dari Februari hingga Juni, beserta bonus yang biasa ia terima.
BACA JUGA:Jalin Kerjasama Jaga Kamtibmas, Kapolres OKUS Sambangi Tokoh Agama
BACA JUGA:Atasi Kulit Gatal dengan Air Garam
Namun, PSG bersikeras bahwa kepindahan Mbappe di bursa transfer dianggap sebagai pelanggaran kontrak, sehingga mereka menolak permintaan tersebut.
Ketegangan antara kedua belah pihak semakin meningkat ketika Mbappe sempat absen dalam latihan, setelah menolak memperpanjang kontrak dengan PSG.
Pelatih PSG, Luis Enrique, bahkan menghukumnya dengan tidak memainkan Mbappe dalam beberapa pertandingan Ligue 1.
Saat ini, kasus ini masih dalam proses pengadilan, dengan kedua belah pihak memiliki argumen masing-masing.
BACA JUGA:Waspada Perubahan Cuaca, Dinkes Imbau Warga OKU Selatan Jaga Kesehatan
BACA JUGA:Kebakaran Kembali Landa OKU Selatan, 1 Rumah Warga Desa Simpangan Hangus
Proses hukum semakin tertunda karena belum ada jadwal sidang yang ditetapkan oleh pengadilan Prancis.
Sebelumnya, Mbappe sempat buka suara tentang transfer yang nyaris terjadi dua tahun lalu. Saat masih memperkuat PSG, ia hampir bergabung dengan Liverpool, klub Liga Premier Inggris.
Mbappe dan Liverpool sudah mencapai kesepakatan pribadi, dan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, siap mengeluarkan 169 juta poundsterling untuk transfer tersebut.