MUARADUA - Petani lada di Kabupaten OKU Selatan berharap penjualan hasil panen tahun 2024 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Salahsatu petani lada di Desa Tanjung Jaya, Joko Federal mengatakan pada Mei 2023, harga jual lada hanya sekitar Rp 40.000-45.000 per kilogram di tingkat pengepul.
“Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya pengeluaran dan perawatan yang kami keluarkan,” kata Joko.
Joko, yang telah menggeluti budidaya lada selama 10 tahun terakhir dengan sistem tanam sulam, berharap hasil panen tahun ini stabil dan harga jual meningkat.
BACA JUGA:4 Penyakit Sering Muncul Pasca Lebaran
BACA JUGA:Hentikan Diare, Hindari 7 Makanan Ini !
“Kami berharap, harga pada panen tahun ini bisa naik. Sehingga, penghasilan kami juga naik. Bisa sebanding dengan biaya pemeliharaan,” ucapnya.
Joko menambahkan, proses budidaya lada memang lebih rumit dibandingkan dengan kopi atau jagung, sehingga memerlukan perawatan ekstra.
Namun, lada merupakan salah satu kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, dan petani berharap harga jual saat panen nanti dapat mencapai Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.
“Lada saat ini semakin langka karena banyak petani yang beralih menanam jagung. Sehingga lada semakin bernilai dan diharapkan dapat diekspor jika memungkinkan,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Erika Carlina Kembali Rasakan Gejala Autoimun
BACA JUGA:Olla Didoakan Rujuk dengan Aufar