OKU EKSPRES - Erwan, seorang warga Desa Gunung Tiga, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, telah berinvestasi dalam perdagangan kelapa selama beberapa dekade.
Dia mengakui bahwa bisnis ini melibatkan sedikit orang dan sistem penjualannya cukup sederhana.
"Saya menjual kelapa segar dengan harga Rp2.500 per butir, karena biasanya pembeli melakukan panen dan pengupasan sendiri," katanya pada Jumat, 13 April 2024.
Erwan menjelaskan bahwa perdagangan kelapa telah menjadi bagian dari kehidupannya selama puluhan tahun karena dia rajin merawat pohon kelapanya.
BACA JUGA:Bertabrakan dengan Mobil, Dua Pengendara Vario Tewas
BACA JUGA:Pengunjung Keluhkan Harga Menu
"Kami sudah lama melakukan ini. Karena kami memiliki banyak pohon kelapa dan percaya bahwa kelapa adalah bahan makanan penting," tambahnya.
Di sisi lain, Midin, seorang warga yang sama tetapi berperan sebagai pembeli, mengakui bahwa dia telah berdagang kelapa selama puluhan tahun.
"Kami berkolaborasi karena Erwan memiliki pohon kelapa dan saya adalah pembelinya. Bisnis ini telah menjadi bagian hidup kami selama puluhan tahun," ungkapnya.
Menurut keduanya, perdagangan kelapa adalah pekerjaan utama mereka karena prosesnya relatif sederhana.
BACA JUGA:Momen Rekatkan Tali Persaudaraan
BACA JUGA:Wisatawan Padati Gua Putri Saat Libur Lebaran
"Ini adalah pekerjaan utama kami. Setelah kami membeli, kami menjualnya kembali ke pasar atau ke penampung," jelasnya.
Harga jual kepada penampung berkisar antara Rp4.000 hingga Rp 5.000 per butir, di mana kelapa tersebut kemudian akan diupas dan digiling untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terutama untuk santan kelapa dan kebutuhan lainnya.
"Permintaan kelapa meningkat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, sehingga kebutuhan akan kelapa meningkat. Para pemburu dan pembeli kelapa berkeliling daerah untuk memenuhi permintaan pasar," pungkasnya. (*)