Karena posisi besi agak menjuntai ke jalan, sehingga tersangkut di sepda motornya Imam. “Saya tegur untuk pinggirkan besi itu, tapi korban malah marah dan menampar saya,” aku Imam.
Menurutnya, korban dikenal sebagai preman yang kenal, menjaga proyek dan alat berat di tempat kejadian perkara (TKP).
”Katanya kalau tidak senang, ambillah pedang. Karena ditantang, saya pulang ke rumah ambil pedang,” urai Imam.
Ketika berjalan kaki membawa pedang hendak menemui korban, bertemu pamannya, Marhan yang sedang memancing ikan.
BACA JUGA:Berhenti Main Medsos Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Mental
BACA JUGA:Cegah DBD, Lakukan Fogging hingga Sebar Abate
Ketika ditanya mau kemana, Imam menjawab hendak mendatangi korban. ”Mamang saya ikuti saya dari belakang, dia bawa pisau alatnya untuk memancing ikan itulah,” ucapnya.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH, menjelaskan kasus pembunuhan itu akibat dari ketersinggungan dan sakit hati tersangka ke korban.
“Korban menyebut ditampar lebih dulu dan ditantang, sehingga dia pulang mengambil pedang,” urainya.
Masalahnya, korban meletakkan material bangunan di badan jalan. Membuat kondisi jalan menjadi sempit, besinya tersangkut di motor korban.
“Sehingga terjadi pengeroyokan oleh tersangka ini (Imam) dan pamannya (Marhan),” ulasnya, didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah SIK MH, dan Kapolsek Kertapati Iptu Angga Kurniawan STrK SIK.
BACA JUGA:Cegah Penyakit PMK, Vaksin Hewan Ternak
BACA JUGA:Diduga Kehilangan 59 Suara, PKS Lapor Bawaslu