OKU EKSPRES.COM - Masyarakat digemparkan oleh kabar duka meninggalnya Raya, balita berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Raya menghembuskan napas terakhir setelah menderita kondisi langka—infeksi cacing yang menyebar ke seluruh tubuh hingga mencapai otaknya.
Kisah tragis ini pertama kali disampaikan oleh Iin Achsien, pendiri Rumah Teduh & Peaceful Land, yang menerima laporan dari kerabat korban pada 13 Juli 2025.
Awalnya, keluarga hanya mengira Raya mengalami sesak napas. Namun setelah diperiksa lebih mendalam, tim medis menemukan fakta mengejutkan: tubuh mungilnya dipenuhi cacing.
BACA JUGA:Turunkan Angka Cacingan, Bagikan Obat Cacing Kepada Siswa
BACA JUGA:Kenali Gejala Cacingan pada Anak
Menurut keterangan The Royal Children’s Hospital Melbourne, cacingan sering kali dianggap sepele.
Padahal, bila dibiarkan, infeksi ini dapat berkembang menjadi serius dan berujung fatal, seperti yang menimpa Raya.
Jenis infeksi yang paling sering menyerang anak-anak adalah cacing kremi (pinworm/threadworm), sejenis cacing gelang yang hidup di usus besar.
Infeksi ini umum terjadi pada anak usia prasekolah dan sekolah dasar. Walau tampak ringan, cacingan yang tidak segera ditangani dapat menguras nutrisi, menurunkan daya tahan tubuh, memicu komplikasi, bahkan menyebar ke organ vital.
BACA JUGA:Cegah Cacingan, Bagikan Obat Cacing ke Siswa PAUD dan TK
BACA JUGA:Cegah Cacingan, Bagikan Obat Cacing Kepada Siswa PAUD dan TK
Gejala Awal Cacingan pada Anak
Orang tua perlu waspada jika anak menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Gatal di area anus, terutama saat malam hari