OKU EKSPRES COM- Setiap wanita memiliki pola menstruasi yang berbeda. Ada yang haid secara teratur dengan volume darah sedikit, namun ada juga yang mengalami perdarahan cukup banyak dan berlangsung lebih lama.
Dalam dunia medis, perdarahan berlebihan saat haid dikenal dengan istilah menorrhagia. Kondisi ini membuat wanita lebih berisiko mengalami anemia atau kekurangan darah.
Hubungan Menstruasi Berlebih dan Anemia
Umumnya, haid berlangsung selama 3�7 hari dengan volume darah sekitar 30�40 ml per siklus. Perdarahan dianggap normal jika hanya membutuhkan penggantian pembalut sekitar 2�3 kali sehari.
Namun, jika menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari dan darah yang keluar jauh lebih banyak dari biasanya, Anda mungkin harus mengganti pembalut lebih sering. Perdarahan berat seperti ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak zat besi, sehingga produksi sel darah merah berkurang. Akibatnya, pasokan oksigen ke seluruh tubuh menurun dan memicu anemia.
BACA JUGA:Anemia Gravis: Kondisi Kekurangan Darah yang Bisa Mengancam Nyawa
BACA JUGA:Tips Cegah Anemia dengan Pola Makan Bernutrisi
Gejala Anemia yang Perlu Diwaspadai
Anemia akibat menstruasi berlebihan dapat menimbulkan tanda-tanda seperti:
Mudah lelah dan lemas
Kulit pucat
Jantung berdebar atau nyeri dada
Sakit kepala
Pandangan berkunang-kunang
Sesak napas