OKU EKSPRES.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur mencatat adanya penambahan 12 kasus baru HIV pada paruh pertama tahun 2025.
Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus aktif HIV di wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Sebiduk Sehaluan kini telah mencapai ratusan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan OKU Timur, Umaidah Kosim, menyebutkan bahwa kasus-kasus baru ini diketahui melalui pemeriksaan di sejumlah fasilitas layanan kesehatan.
“Sebagian besar pasien baru merupakan laki-laki usia produktif, sisanya perempuan. Penularannya bervariasi, mulai dari perilaku seksual yang berisiko, penularan dari pasangan, hingga hubungan sesama jenis,” jelas Umaidah, Senin (28/7).
BACA JUGA:Cegah Virus HIV Nyebar ke Anak
BACA JUGA:Dosen Ajak Peringati Hari HIV AIDS
Masyarakat diimbau untuk menghindari perilaku berisiko dan segera memeriksakan diri ke layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) apabila mengalami gejala yang dicurigai.
Saat ini, layanan PDP bagi orang dengan HIV (ODHIV) tersedia di 14 titik di Kabupaten OKU Timur, termasuk RSUD OKU Timur dan beberapa puskesmas.
Layanan tersebut menyediakan terapi antiretroviral (ARV), dukungan psikososial, serta pemantauan kesehatan berkala.
"ARV tidak menyembuhkan HIV, namun berfungsi menekan perkembangan virus, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap stabil, dan mencegah infeksi oportunistik," ujarnya.
BACA JUGA:Pasien Terjangkit HIV/AIDS Meningkat
BACA JUGA:Sumsel Sumbang Satu Penderita HIV/AIDS Meninggal Dunia
Ia menjelaskan bahwa HIV umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, namun dalam jangka panjang dapat melemahkan imunitas tubuh.
Kondisi ini membuat penderita rentan terhadap berbagai penyakit yang sulit disembuhkan, seperti sariawan menahun, flu tak kunjung reda, hingga tuberkulosis.
“Gejala lain bisa berupa demam berkepanjangan, tubuh mudah lelah, dan infeksi yang berulang,” tambahnya.