Performa gemilang Cole Palmer di laga besar dan kepemimpinan taktis Maresca jadi kombinasi yang ampuh. Sang pelatih, yang sempat dikritik karena gaya permainan dari belakang yang dianggap terlalu rumit, kini lebih fleksibel. Ia mulai menerapkan pressing tinggi dan umpan-umpan panjang langsung ke jantung pertahanan lawan—strategi yang sukses melumpuhkan PSG.
Layaknya transformasi yang dilakukan Ange Postecoglou di Tottenham, Maresca pun menunjukkan bahwa ia mampu beradaptasi. Dari manajer yang nyaris dipecat, kini ia menutup musim dengan dua trofi dan tiket Liga Champions.
Apakah Chelsea kini tim terbaik dunia? Tentu belum. Andai laga final diulang, hasilnya bisa berbeda. Apakah mereka terbaik di Inggris? Belum juga. Tapi jelas, ada sesuatu yang tengah tumbuh dan berkembang di Stamford Bridge.
Para pemain muda Chelsea mulai menunjukkan potensi besar. Jika proses ini terus berlanjut, musim depan bisa menjadi awal dari era baru The Blues yang menjanjikan.