Perhatikan juga porsi makan dan waktu makan agar asupan kalori tetap terjaga dan tidak berlebihan.
4. Rutin Cek Kadar Gula Darah
Pemeriksaan kadar gula darah secara berkala penting untuk deteksi dini dan memantau kesehatan metabolik. Jika tidak memiliki riwayat diabetes, cukup lakukan pemeriksaan setahun sekali. Namun bagi yang memiliki faktor risiko tinggi, pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih sering.
5. Kelola Stres dengan Baik
Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Stres juga memicu pola makan berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola stres melalui relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan.
6. Biasakan Minum Air Putih
Mengganti minuman manis dengan air putih dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh serta menurunkan kadar gula darah. Selain itu, air putih mendukung fungsi ginjal dan metabolisme secara keseluruhan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! Kenali Gejala Diabetes pada Bayi Sebelum Terlambat
BACA JUGA:Bolehkah Ibu dengan Diabetes Menyusui Bayinya? Ini Fakta dan Tipsnya!
Agar terbiasa, selalu bawa botol air saat bepergian dan letakkan air putih di tempat yang mudah dijangkau.
7. Jaga Asupan Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Konsumsi makanan kaya vitamin D seperti ikan salmon, alpukat, dan produk olahan susu bisa membantu mengoptimalkan kadar vitamin D dalam tubuh.
8. Hindari Kebiasaan Merokok
Perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak merokok. Bahkan, risiko meningkat drastis jika seseorang merokok lebih dari 20 batang per hari. Rokok elektrik juga diketahui dapat memicu kenaikan kadar gula darah.
Berhenti merokok adalah langkah penting dalam upaya pencegahan diabetes yang tidak boleh diabaikan.
BACA JUGA:Daftar HP Samsung Terbaru 2025, Banyak Pilihan dari Flagship sampai Kelas Menengah