Cara Mengatasi Anak Kecanduan Nonton YouTube

Sabtu 27 Jan 2024 - 00:13 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

SERINGKALI orang tua merasa kesulitan mengontrol kebiasaan menonton video YouTube pada anak-anak mereka, terutama di tengah kesibukan keluarga. 

Akses mudah ke YouTube membuat anak-anak senang menonton berbagai konten, mulai dari film kartun hingga tutorial game. 

Meski demikian, risiko anak menonton konten berbahaya tanpa pengawasan membuat orang tua khawatir.

Menurut laporan Yahoo, kebiasaan menonton video secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti insomnia, gangguan konsentrasi, hingga obesitas pada anak-anak. 

BACA JUGA:Bahaya Vape Terhadap Kesehatan

BACA JUGA:Umumkan Bakal Tinggal Di Luar Negeri

Centers for Disease Control and Prevention juga mencatat tingginya jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan akibat kurang aktivitas fisik. 

Para ahli kesehatan mental juga memperingatkan bahwa konten yang menimbulkan rasa takut dapat berdampak negatif pada perkembangan otak anak-anak.

American Academy of Pediatrics menyarankan agar orang tua membatasi waktu tontonan anak-anak sesuai dengan usia mereka. 

Untuk anak di bawah 18 bulan, disarankan menghindari media berbasis layar kecuali video-chatting. 

BACA JUGA:Marshel Dikaruniai Anak Kedua

BACA JUGA:PSKV vs Sriwijaya FC : 0-1

Anak usia 18-24 bulan harus menonton video bersama orang tua, sementara anak usia 2-5 tahun diperbolehkan menonton video selama satu jam per hari yang dipilihkan oleh orang tua. 

Untuk anak usia 6 tahun ke atas, perlu ada batasan konsisten pada penggunaan media, dengan prioritas tetap pada tidur dan aktivitas fisik.

Jika orang tua tidak segera mengambil tindakan, dampak negatif seperti perubahan suasana hati, sulit tidur, dan penarikan diri dari aktivitas sosial bisa terjadi pada anak-anak. 

Kategori :