Dia mencontohkan kampus hijau merupakan sebuah indikator aksi nyata dari lingkungan akademisi.
"Misalnya bisa dengan membatasi kendaraan yang masuk ke dalam kampus. Sehingga hal itu mengurangi polusi. Itu lebih aksi nyata," ucapnya.
Agus mencontohkan kampus-kampus di Belanda dan Jepang juga membiasakan diri ke kampus dengan naik sepeda.
Mereka yang mendapat slot parkir hanya mereka yang tinggal berada jauh dan butuh jarak 15 menit ke kampus.
BACA JUGA:Atletico Usung Misi Balas Dendam di Derby Madrid
BACA JUGA:Genap Berusia 20 Tahun, OKU Timur Sukses Raih Segudang Capaian dan Prestasi
"Maka mau tidak mau malah lebih pilih naik sepeda," ujarnya.
Indikator lainnya bisa dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Misalnya AC dan listrik bisa dikendalikan lewat aplikasi.
"Memang sebagian berpikir itu mahal di awal, namun itu sebagai investasi jangka panjang," katanya.(*)
BACA JUGA:DLH OKU Timur Olah Bahan Bekas Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis
BACA JUGA:Peringatan HUT OKU Selatan Bakal Gelar Tabligh Akbar