MARTAPURA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Martapura melaksanakan program kegiatan kerja dengan membuat penangkaran burung di Berandgang Lapas.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubsi Giatja, Dicki Novriandi. Penangkaran dilakukan untuk dua jenis burung, yaitu Burung Murai dan Burung Aviari, juga dikenal sebagai burung-burung kecil.
Dicki Novriandi menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh jumlah, mutu, kemurnian jenis, dan keanekaragaman genetik yang terjamin.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan langsung terhadap populasi alam, sambil memberikan pembinaan kemandirian baru di Lapas, khususnya dalam hal penangkaran burung murai dan aviary mini burung,” ungkap Dicki Novriandi.
BACA JUGA:Lakukan Patroli dan Beri Imbauan kepada Wisatawan
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi dan Kualitas Kinerja ASN, Sosialisasikan E-Kinerja
Ide pembinaan ini muncul dari obrolan coffee morning dan bercerita tentang hobi, yang kemudian berkembang menjadi kegiatan pembinaan di Lapas.
Dicki menyatakan bahwa pembinaan ini memiliki dampak positif, tidak hanya sebagai sarana untuk menyalurkan hobi dan menciptakan ketenangan.
“Tetapi juga membuka prospek bisnis yang menguntungkan, terutama dengan penangkaran burung murai jenis Medan,” smabungnya.
Lapas saat ini telah memiliki 5 pasang burung murai untuk kegiatan kembang biakan. Selain burung murai, berbagai jenis burung lainnya seperti kacer, kenari, branjangan, kolibri ninja, love bird, dan sebagainya, juga turut dipelihara di Lapas.
BACA JUGA:Ikut Semut
BACA JUGA:319 Balita di Kabupaten OKU Terindikasi Stunting
Dicki menekankan bahwa selain suara yang bagus dan unik, burung-burung ini juga memiliki warna cerah dan menawan.
Harapannya, manfaat dari penangkaran burung dapat dirasakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya. “Sehingga dapat menjadi keterampilan yang berguna setelah mereka bebas nanti,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Kapolres OKU Resmi Berganti, Kapolda Sumsel Pimpin Sertijab