Untuk mengantisipasi potensi kerawanan ini, Jenderal Sigit memerintahkan seluruh personel Polri untuk meningkatkan kesiagaan dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi.
Polri diminta untuk hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Saya minta rekan-rekan Polri di seluruh daerah mempersiapkan diri dengan baik. Polri harus siap menghadapi situasi yang mungkin eskalatif. Kita harus mampu menjadi solusi di tengah masyarakat,” tegas Kapolri.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Kapolri menginformasikan bahwa 54.456 personel Brimob telah disiagakan di seluruh Indonesia untuk memastikan keamanan Pilkada berjalan lancar.
“Dengan kekuatan personel yang kita miliki, kita harus siap bergerak cepat jika diperlukan, sesuai zonasi wilayah yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.
Strategi Penjagaan Berdasarkan Zonasi
Kapolri juga menekankan pentingnya mempersiapkan personel tidak hanya dari segi jumlah, tetapi juga dalam hal kecepatan dan efektivitas respons.
Polri akan menggunakan pendekatan berbasis zonasi, di mana setiap daerah telah dipetakan sesuai dengan tingkat kerawanan.
BACA JUGA:PKB Resmi Dukung Pasangan Enos-Yudha Maju Pilkada OKU Timur
BACA JUGA:Siap Laksanakan Pilkada OKU Selatan 2024
“Kita pastikan, dengan segala persiapan dan kekuatan yang ada, Polri siap bergerak dengan cepat jika diperlukan. Zonasi wilayah yang sudah diatur akan menjadi panduan kita dalam menjaga ketertiban dan keamanan,” ujar Jenderal Sigit.
Fokus Pada Pencegahan dan Keamanan di Pilkada 2024
Dengan langkah antisipatif ini, Polri diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mencegah potensi konflik selama masa Pilkada.
Kapolri juga berharap masyarakat dapat tetap menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah.
Pilkada 2024 diharapkan dapat berlangsung aman dan damai, dengan peran aktif dari Polri untuk memastikan tidak ada gangguan yang mengancam jalannya proses demokrasi.