Acha Septriasa Hidupkan Sosok Perempuan Tangguh di Film Air Mata Mualaf

Reporter: Bagus |

Editor: Eris Munandar |

Jumat , 07 Nov 2025 - 21:25

Acha Septriasa hidupkan sosok perempuan tangguh di Film Air Mata Mualaf. -Instagram @septriasaacha-

OKU EKSPRES.COM - Tidak banyak film yang berani menampilkan perempuan sebagai sosok yang memilih, bukan sekadar mengikuti.

Air Mata Mualaf hadir dengan sudut pandang berbeda—kisah tentang perempuan yang teguh pada keyakinannya, meski harus kehilangan kenyamanan dan menghadapi penolakan dari orang-orang yang ia cintai.

Film drama religi ini mengisahkan perjalanan Anggie (Acha Septriasa), seorang perempuan yang berada di titik terendah dalam hidupnya.

Alih-alih menyerah, ia memilih untuk menatap ke dalam diri dan bertanya: Siapa saya? Apa yang sebenarnya saya cari?

Pencarian batin itu menuntun Anggie menemukan keyakinan baru yang membuatnya merasa utuh.

Namun, keputusan tersebut justru menjadi ujian berat karena tidak sejalan dengan nilai dan harapan keluarganya.

Konflik dalam film ini bukan berpusat pada kebencian, melainkan benturan cinta dan perbedaan.

Dewi Irawan, yang memerankan ibu Anggie, menampilkan karakter penuh ketakutan dan kegelisahan atas perubahan sang anak yang dianggap melenceng dari tradisi keluarga.

Melalui kisahnya, Air Mata Mualaf memperlihatkan bahwa cinta bisa berdampingan dengan ketakutan, dan bahwa menghormati keluarga terkadang dimulai dari keberanian untuk menghormati diri sendiri.

Bagi Acha Septriasa, karakter Anggie terasa sangat personal. Ia melihat banyak perempuan yang berani berbeda kerap dianggap pembangkang, padahal mereka justru yang paling banyak merenung dan paling tulus mencintai.

acha septriasa hidupkan sosok perempuan tangguh di film air mata mualaf                            oku ekspres.com - tidak banyak film yang berani menampilkan perempuan sebagai sosok yang memilih, bukan sekadar mengikuti. 
air mata mualaf hadir dengan sudut pandang berbeda—kisah tentang perempuan yang teguh pada keyakinannya, meski harus kehilangan kenyamanan dan menghadapi penolakan dari orang-orang yang ia cintai.
film drama religi ini mengisahkan perjalanan anggie (acha septriasa), seorang perempuan yang berada di titik terendah dalam hidupnya. 
alih-alih menyerah, ia memilih untuk menatap ke dalam diri dan bertanya: siapa saya? apa yang sebenarnya saya cari?
pencarian batin itu menuntun anggie menemukan keyakinan baru yang membuatnya merasa utuh. 
baca juga:acha septriasa bintangi film titip bunda di surga-mu, tayang akhir desember 2025
baca juga:resmi! ariel noah perankan dilan di film dilan itb 1997
namun, keputusan tersebut justru menjadi ujian berat karena tidak sejalan dengan nilai dan harapan keluarganya.
konflik dalam film ini bukan berpusat pada kebencian, melainkan benturan cinta dan perbedaan. 
dewi irawan, yang memerankan ibu anggie, menampilkan karakter penuh ketakutan dan kegelisahan atas perubahan sang anak yang dianggap melenceng dari tradisi keluarga.
melalui kisahnya, air mata mualaf memperlihatkan bahwa cinta bisa berdampingan dengan ketakutan, dan bahwa menghormati keluarga terkadang dimulai dari keberanian untuk menghormati diri sendiri.
bagi acha septriasa, karakter anggie terasa sangat personal. ia melihat banyak perempuan yang berani berbeda kerap dianggap pembangkang, padahal mereka justru yang paling banyak merenung dan paling tulus mencintai.
baca juga:mawar de jongh rela botak dan turun 6 kg demi peran di film sampai titik terakhirmu
baca juga:iko uwais bintangi film aksi hollywood terbaru ‘mri’, syuting di jakarta 2026
“anggie tidak berniat melawan ibunya. dia hanya ingin jujur pada hatinya. dan menurut saya, itu salah satu bentuk keberanian perempuan yang paling kuat,” ujar acha.
“film ini saya persembahkan untuk perempuan yang diam-diam sedang memperjuangkan sesuatu—entah keyakinan, prinsip, atau mimpi,” tambahnya.
sementara itu, dewi irawan menyebut perannya sebagai salah satu yang paling emosional sepanjang kariernya. 
ia menggambarkan sosok ibu yang tidak jahat, tetapi penuh rasa takut—takut kehilangan anak, takut perubahan, dan takut gagal sebagai orang tua.
“saya rasa banyak orang tua yang akan merasa dekat dengan karakter ini. kadang kita menolak bukan karena benci, tapi karena panik,” ujarnya.
baca juga:quinn salman bangga film animasi jumbo raih 7 nominasi di ffi 2025
baca juga:sara fajira kesurupan saat syuting film “maju serem mundur horor”
film ini juga menafsirkan makna istikamah tidak hanya sebagai konsep religius, tetapi sebagai kekuatan batin untuk bertahan di jalan yang diyakini. 
keteguhan dalam air mata mualaf bukan tentang keras kepala, melainkan tentang tetap lembut tanpa kehilangan pendirian, tetap mencintai tanpa kehilangan jati diri.
disutradarai oleh indra gunawan, film ini dibintangi oleh acha septriasa, achmad megantara, dewi irawan, rizky hanggono, serta sejumlah aktor dari indonesia, malaysia, dan australia.
air mata mualaf akan tayang di bioskop seluruh indonesia pada 27 november 2025, dilanjutkan dengan perilisan di kawasan asia tenggara dan timur tengah pada awal desember 2025, serta penayangan global di netflix pada 2 april 2026.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 8 NOVEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan