Langkah-Langkah Mengatasi Baby Blues Pasca Melahirkan
Ilustrasi seorang ibu mengalami baby blues. -Foto: Siloamhospitals-Hesti
OKU EKSPRES - Baby Blues adalah kondisi emosional yang sering dialami oleh banyak ibu setelah melahirkan.
Gejala dari Baby Blues termasuk perasaan sedih, kecemasan, dan kelelahan yang biasanya berlangsung dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Menurut Psikolog Klinis Dewasa, Nuran Abdat, sekitar 80 persen wanita yang melahirkan mengalami Baby Blues.
Kondisi ini bisa menjadi awal dari atau memperburuk kemungkinan mengalami Depresi Pasca Melahirkan (PPD).
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Lantik 1.596 PPPK dan 2 PNS
BACA JUGA:Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2024, Nikmati Olahraga dan Wisata di Danau Ranau
Meskipun Baby Blues tidak dianggap sebagai gangguan mental atau kejiwaan, ini adalah bentuk ringan dari depresi pasca melahirkan.
Gejala Baby Blues meliputi perasaan sedih yang datang secara tiba-tiba, kemarahan yang mudah, kelelahan berlebihan, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, dan suasana hati yang tidak stabil.
Baby Blues umumnya muncul dua hingga tiga hari setelah melahirkan dan biasanya berlangsung sekitar dua minggu.
Jika gejala berlanjut lebih dari dua minggu, mungkin ibu mengalami depresi pasca melahirkan.
BACA JUGA:Siap Laksanakan Pilkada OKU Selatan 2024
BACA JUGA:Gelar Turnamen Voli, Ajang Cari Bibit Atlet Potensial
Penyebab Baby Blues bervariasi dan termasuk perubahan hormon, perubahan fisik dan emosional setelah melahirkan, kurang tidur, stres, perasaan tidak siap menjadi ibu, dan perubahan dalam hubungan dengan pasangan.
Psikolog Klinis Vera Itabiliana juga menyoroti bahwa ekspektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan saat menjadi ibu bisa mempengaruhi kondisi Baby Blues.