Italia dan Kroasia Jalani Laga Hidup Mati
Luka Modric bakal menjadi andalan Kroasia saat hadapi Italia pada laga pamungkas Grup B EURO 2024 di Stadion Leipzig, Leipzig, Jerman, pada Selasa, 25 Juni 2024 pukul 02.00 WIB. -Foto: Getty Images-Gus munir
Saat ini, Kroasia memiliki selisih gol -3 (2-5) dan Albania -1 (3-4). Aturan head-to-head tidak berlaku karena Kroasia dan Albania bermain imbang 2-2 di matchday 2.
Namun, jika Kroasia gagal mengalahkan Italia, mereka harus berharap Albania, Slovenia (2 poin, Grup C), Republik Ceko (1 poin, Grup F), dan Georgia (1 poin, Grup F) tidak menang.
BACA JUGA:Usai Kejar-kejaran dengan Polisi, Penjual Motor Bodong Diamankan
BACA JUGA:Pengeboran Minyak Ilegal Ancam Pencemaran Sungai
Kroasia juga akan bergantung pada laga lain di Grup A antara Skotlandia (1 poin) vs Hungaria (0 poin) dan laga Grup C antara Denmark (2 poin) vs Serbia (1 poin).
Fokus Kroasia adalah meraih kemenangan karena tiga poin akan membuka peluang besar untuk lolos, bahkan sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
"Kami tidak terlalu khawatir dengan permutasi itu. Mungkin hal itu memang ada dalam pikiran kami, tapi fokus kami adalah memenangi pertandingan. Target kami adalah lolos dari babak grup," ujar bek Kroasia, Josip Juranović, di laman resmi UEFA.
Di sisi lain, Italia harus segera bangkit. Kekalahan 1-0 dari Spanyol sangat buruk bagi Italia. Secara permainan, Italia kalah segalanya di lapangan.
BACA JUGA:Kalahkan Singapura, Timnas Indonesia U-16 Puncaki Klasemen
BACA JUGA:Jerman dan Swiss Berebut Juara Grup
Meski hanya kalah tipis, permainan Italia menurun drastis dibanding saat mengalahkan Albania di laga pertama.
Saat melawan Albania, Italia menguasai 66 persen penguasaan bola dan melepaskan 16 tembakan (5 tepat sasaran).
Dari sisi pertahanan, Italia mencatatkan 6 tekel, 6 sapuan bola, dan kiper Gianluigi Donnarumma hanya perlu melakukan satu penyelamatan.
Jumlah itu berubah drastis saat melawan Spanyol dengan hanya 43 persen penguasaan bola dan 4 tembakan (1 tepat sasaran).
BACA JUGA:Tren Orang Tua Lebih Memilih Pendidikan Anak di Pesantren