10 Kesalahan Cara Mengasuh yang Bisa Rusak Kepercayaan Diri Anak

Ilustrasi anak terlihat percaya diri dengan apa yang sedang dia lakukan. -Foto: iwanjanuar.com-Hesti
Bersikap Terlalu Protektif
Mengisolasi anak dari tantangan akan menghambat perkembangan mereka. Anak perlu menghadapi berbagai situasi dan tantangan untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Orang tua harus berperan sebagai pembimbing, bukan pelindung.
BACA JUGA:SIM C1 Untuk Motor di Atas 250 CC, Tunggu Korlantas
BACA JUGA:Arsenal Incar Lautaro Martinez
Sering Memberi Hukuman daripada Mendisiplinkan
Disiplin bertujuan untuk mengajarkan tanggung jawab dan membantu anak memahami dampak tindakan mereka.
Sebaliknya, hukuman hanya berfokus pada kesalahan tanpa memberikan pembelajaran konstruktif, yang dapat merusak rasa percaya diri anak.
Mengatur Ekspektasi yang Tidak Realistis
Memiliki ekspektasi pada anak adalah hal yang wajar, tetapi ekspektasi tersebut harus sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak.
Ekspektasi yang realistis dan fleksibel membantu anak merasa didukung dan dihargai.
BACA JUGA:Tawarkan De Bruyne ke 10 Klub Saudi
BACA JUGA:Tips Kurangi Lemak dalam Perut Buncit
Mengharapkan Anak Menjadi Sempurna
Kesalahan adalah bagian penting dari proses belajar. Ketika anak merasa aman untuk membuat kesalahan tanpa takut akan hukuman yang keras, mereka lebih cenderung mencoba hal-hal baru dan belajar dari pengalaman mereka.