BSI Catat Laba Rp3,7 Triliun

Bisnis emas dan haji menjadi mesin utama pertumbuhan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Triwulan II 2025. -Istimewa-
Melesatnya pembiayaan emas mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 16,20% dengan oustanding Rp162,19 triliun.
Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,87% membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22%.
Sementara itu Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa strategi lain yang juga mendorong kinerja solid yakni pengelolaan dana murah.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten dengan Tabungan sebagai engine growth, sehingga menjaga komposisi Dana Murah (CASA) di level 61,78% atau Rp199,48 triliun.
Ekosistem payroll dan haji terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83% (YoY) mencapai Rp323 triliun. Tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71% (YoY).
Melesatnya bisnis berbasis emas, kata Ace Cahyo, meningkatkan pendapatan margin perseroan ke level Rp14,09 Triliun, tumbuh 16,61% (YoY) serta pendapatan berbasis fee menjadi Rp2,94 triliun, naik 18,37%. Di sisi lain, peningkatan DPK menjaga aset BSI pada angka Rp401 triliun.
BACA JUGA:Beri Pembinaan Pengrajin Sulam Benang Emas
BACA JUGA:Harga Emas Turun Hampir Setiap Hari
Layanan bulion bank yang dibuka pada Februari 2025 juga turut berkontribusi pada kinerja perseroan karena dapat menghasilkan fee based income dari transaksi jual dan beli emas melalui BYOND. Total Tabungan Emas masyarakat telah menyentuh 1 ton.
Memasuki akhir tahun ini, kami akan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen yang sustain dan sehat, transformasi digital berkelanjutan agar layanan BSI makin cepat, efisien, dan inklusif dan peningkatan kapabilitas SDM serta IT dan infrastruktur, pungkasnya.