Jangan Keliru! Ini Perbedaan Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Sabtu , 23 Aug 2025 - 15:14

Ilustrasi Perbedaan Anemia dan Tekanan Darah Rendah -klikdokter-

Diagnosis anemia dilakukan dengan mengukur kadar hemoglobin menggunakan Hb meter.

Diagnosis hipotensi diketahui dengan memeriksa tekanan darah memakai tensimeter.

Pengobatan anemia biasanya berupa suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat sesuai jenis anemia.

Penanganan hipotensi dapat dilakukan dengan istirahat cukup, makan dalam porsi kecil tetapi sering, membatasi konsumsi alkohol serta kafein, dan bila perlu, obat untuk meningkatkan tekanan darah.

Meski gejalanya sering mirip, anemia dan hipotensi adalah dua kondisi berbeda. Mengenali perbedaan keduanya sangat penting agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran. Jika sering merasa lemas, pusing, atau sempoyongan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

jangan keliru! ini perbedaan anemia dan tekanan darah rendah                            oku ekspres com - banyak wanita sering mengeluhkan rasa lelah, pusing, atau kepala terasa ringan. gejala ini kerap dikira sebagai darah rendah, padahal bisa juga disebabkan oleh anemia. karena memiliki tanda yang mirip, anemia dan hipotensi sering disamakan, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang tidak sama.
apa itu anemia?
anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin (protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen) berada di bawah batas normal.
nilai normal hemoglobin berbeda tergantung jenis kelamin dan usia. pada wanita dewasa, normalnya 12�16 gr/dl, sedangkan pada pria 13,5�18 gr/dl.
penyebab anemia cukup beragam, antara lain:
kekurangan zat besi
kekurangan vitamin b12 atau asam folat
produksi sel darah merah yang menurun akibat perdarahan
penyakit kronis, seperti kanker
baca juga:kapan obat diperlukan oleh penderita hipertensi dan bagaimana pengelolaannya?
baca juga:waspada! anak juga bisa mengalami hipertensi, ini penyebabnya
wanita, terutama yang sedang hamil atau menyusui, termasuk kelompok dengan risiko tinggi mengalami anemia. itulah sebabnya mereka disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan tinggi zat besi demi mendukung kesehatan diri dan tumbuh kembang bayi.
gejala anemia bisa meliputi:
mudah lelah dan pucat
jantung berdebar cepat atau tidak teratur
sesak napas dan nyeri dada
pusing, sakit kepala, atau gangguan konsentrasi
tangan dan kaki terasa dingin
apa itu hipotensi?
hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah berada di angka 90/60 mmhg atau lebih rendah. kondisi ini sering membuat penderitanya merasa pusing atau limbung, terutama saat tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tidur. kondisi ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik.
faktor penyebab hipotensi antara lain:
baca juga:faktor pemicu anak bisa mengalami hipertensi
baca juga:4 vitamin penting untuk membantu mengatasi darah rendah
kehilangan darah karena menstruasi, persalinan, atau perdarahan mendadak
kekurangan cairan akibat diare, muntah, atau dehidrasi
efek samping obat-obatan, seperti obat diuretik, obat penenang, atau obat darah tinggi
wanita cenderung lebih rentan mengalami hipotensi dibanding pria, salah satunya karena faktor perdarahan alami seperti haid dan melahirkan.
perbedaan cara penanganan
menyamakan anemia dengan hipotensi bisa berbahaya. contohnya, banyak penderita hipotensi yang keliru mengonsumsi suplemen zat besi, padahal tubuhnya tidak membutuhkannya. kelebihan zat besi justru dapat menimbulkan masalah kesehatan baru.
baca juga:memahami ragam hipertensi: dari penyebab hingga tingkat keparahan
baca juga:waspadai hipertensi pada anak: gejala tersembunyi yang perlu dikenali sejak dini
diagnosis anemia dilakukan dengan mengukur kadar hemoglobin menggunakan hb meter.
diagnosis hipotensi diketahui dengan memeriksa tekanan darah memakai tensimeter.
pengobatan anemia biasanya berupa suplemen zat besi, vitamin b12, atau asam folat sesuai jenis anemia.
penanganan hipotensi dapat dilakukan dengan istirahat cukup, makan dalam porsi kecil tetapi sering, membatasi konsumsi alkohol serta kafein, dan bila perlu, obat untuk meningkatkan tekanan darah.
meski gejalanya sering mirip, anemia dan hipotensi adalah dua kondisi berbeda. mengenali perbedaan keduanya sangat penting agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran. jika sering merasa lemas, pusing, atau sempoyongan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 24 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan