Waspada Fase Kritis! Inilah Alasan Cairan Sangat Penting Saat Anak Terkena DBD

Ilustrasi Cairan Sangat Penting Saat Anak Terkena DBD -rspondokindah-
Kebutuhan cairan untuk anak yang sedang terkena DBD berbeda dengan anak sehat pada umumnya. Menurut dr. Melia, kebutuhan cairan harus diperhitungkan secara cermat sesuai kondisi pasien.
Sebagai gambaran, anak dengan DBD biasanya memerlukan cairan mulai dari 3 cc per kilogram berat badan per jam. Bila kondisi anak menunjukkan tanda dehidrasi yang lebih berat, jumlah cairan dapat ditingkatkan hingga 5–10 cc per kilogram per jam, sesuai pengawasan dokter.
Dari total kebutuhan tersebut, dokter akan menentukan porsi cairan yang diberikan lewat infus dan porsi yang harus diminum langsung oleh anak. Selama masa perawatan, kondisi pasien akan terus dipantau untuk memastikan cairan dalam tubuh tetap seimbang.
Jenis Minuman yang Disarankan
Tak hanya jumlahnya, jenis cairan juga penting diperhatikan. Air putih menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan anak yang terinfeksi DBD. Sebaliknya, sebaiknya hindari memberikan minuman manis seperti sirup atau teh manis secara berlebihan.
BACA JUGA:Pilihan Buah Penambah Trombosit, Bantu Tubuh Lawan DBD Lebih Cepat
BACA JUGA:Daerah Rawan DBD di Indonesia: Kenali Risikonya, Cegah Sejak Dini
Minuman manis memiliki osmolaritas atau tingkat kepekatan yang lebih tinggi dibandingkan air putih. Tingkat osmolaritas ini dapat memengaruhi penyerapan cairan di dalam tubuh. Air putih lebih aman karena tingkat kepekatannya serupa dengan cairan tubuh manusia.
dr. Melia juga mengingatkan agar orang tua memastikan air minum yang diberikan benar-benar bersih, aman, dan bebas kuman. Jangan sampai air yang kurang higienis justru memperparah kondisi kesehatan anak.
Memastikan kebutuhan cairan tercukupi dengan tepat adalah kunci penting agar anak dapat melewati fase kritis demam berdarah dengan lebih stabil. Jangan ragu untuk selalu berdiskusi dengan dokter untuk memantau perkembangan kondisi anak, serta ikuti anjuran medis mengenai pengaturan cairan dan obat-obatan penunjang.
Dengan perawatan yang tepat, risiko komplikasi akibat kebocoran plasma dapat ditekan, sehingga proses pemulihan berjalan lebih baik.
BACA JUGA:Waspada DBD: Bahaya, Fase Kritis, dan Pentingnya Vaksinasi Lengkap
BACA JUGA:Tipes vs DBD: Kenali Perbedaannya agar Tak Salah Penanganan
Jadi, yuk, selalu waspada dan penuhi kebutuhan cairan anak saat DBD agar si kecil cepat pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa!