8 Makanan dan Minuman Pemicu Kanker yang Harus Dihindari

Reporter: Gus Munir |

Editor: Dedi Okes |

Sabtu , 26 Jul 2025 - 18:47

Ilustrasi makan burger berpotensi menyebabkan atau menjadi pemicu kanker. [email protected]

8. Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan

Jenis makanan seperti roti putih, nasi putih, pasta dari tepung halus, sereal manis, serta kue-kue manis dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.

Konsumsi yang berlebihan bisa memicu obesitas dan diabetes tipe 2, yang berperan dalam meningkatkan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh—dua kondisi yang mendukung perkembangan kanker.

Untuk mengurangi risiko kanker, penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Menghindari makanan olahan, mengurangi konsumsi daging merah, serta menerapkan pola makan seimbang kaya serat dan antioksidan bisa menjadi langkah awal yang signifikan.

Selain itu, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat disarankan.

8 makanan dan minuman pemicu kanker yang harus dihindari                            oku ekspres.com - kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. 
selain faktor genetik dan lingkungan, gaya hidup—terutama kebiasaan makan—berperan besar dalam meningkatkan risiko terjadinya kanker.
tanpa disadari, banyak makanan dan minuman yang sering kita konsumsi justru mengandung zat-zat berbahaya yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. 
berikut ini adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang patut diwaspadai:
1. daging olahan
mengutip dari pik hospital, daging olahan merupakan produk daging yang diawetkan melalui teknik penggaraman, pengasapan, pengalengan, atau dengan penambahan bahan kimia tertentu. 
baca juga:dua pasien kanker di oku timur dapat bantuan dr. sheila noberta dan tim pkk
baca juga:aktor fantastic four, julian mcmahon wafat usai melawan kanker
contohnya termasuk sosis, bakso, hot dog, pepperoni, dan daging kaleng, yang mayoritas berasal dari daging merah.
konsumsi daging olahan secara rutin telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker, khususnya kanker usus besar dan lambung. 
bahkan, hanya dengan mengonsumsi satu potong sosis setiap hari, risiko kanker kolorektal bisa naik hingga 18%.
2. minuman beralkohol
ketika dikonsumsi, alkohol akan diubah dalam tubuh menjadi asetaldehida—senyawa yang dapat merusak dna dan memicu pertumbuhan sel kanker. 
semakin tinggi jumlah konsumsi alkohol, semakin besar pula risiko terkena kanker, seperti kanker hati, payudara, dan usus besar.
baca juga:jenis - jenis makanan yang bisa memperburuk kanker kulit
baca juga:jangan abaikan suara kulitmu, waspadai tanda-tanda awal kanker kulit
beberapa pakar kesehatan menganjurkan untuk menghindari alkohol sepenuhnya, sementara yang lain menyarankan membatasi asupannya maksimal satu porsi per hari (setara dengan 360 ml bir, 150 ml wine, atau 30 ml minuman keras).
3. minuman manis dan bersoda
walau belum terbukti bahwa gula secara langsung menyebabkan kanker, minuman manis bisa menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai jenis kanker.
oleh karena itu, untuk menekan risiko kanker, sebaiknya kurangi konsumsi minuman tinggi gula, dan imbangi dengan pola hidup sehat, seperti rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi.
4. daging merah
menurut laporan dari medical news today, daging merah termasuk dalam kelompok 2a menurut who, yang berarti "kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia".
baca juga:6 faktor pemicu kanker lambung yang sering diabaikan
baca juga:bukan sekadar segar, 9 buah ini punya kekuatan lawan kanker dan tumor
 jenis daging ini mencakup sapi, kambing, babi, domba, dan sejenisnya.
penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan daging merah berhubungan dengan risiko lebih tinggi terhadap kanker kolorektal, serta berpotensi meningkatkan risiko kanker pankreas dan prostat.
5. makanan olahan
jenis makanan olahan meliputi berbagai produk seperti camilan kemasan (keripik, biskuit), makanan beku, minuman ringan, margarin, permen, cokelat, hingga makanan cepat saji seperti burger, pizza, dan ayam goreng.
produk-produk ini umumnya mengandung bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, pewarna, dan zat kimia lain yang dapat berdampak buruk bagi tubuh. 
selain rendah nutrisi, makanan olahan juga tinggi akan lemak jenuh, gula, dan garam—semua faktor yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis, termasuk kanker.
baca juga:kenali siapa yang berisiko terkena kanker jantung dan faktor-faktor pemicunya
baca juga:menyelami faktor risiko kanker jantung: apa yang meningkatkan kemungkinan terjadinya?
6. makanan yang digoreng
dikutip dari healthline, makanan yang digoreng dengan suhu tinggi, terutama yang mengandung pati seperti kentang, bisa menghasilkan senyawa bernama akrilamida. 
zat ini terbentuk saat proses pemasakan seperti menggoreng, membakar, atau memanggang.
kentang goreng dan keripik kentang merupakan contoh makanan yang mengandung akrilamida cukup tinggi. 
konsumsi berlebihan makanan jenis ini turut meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2, dua kondisi yang bisa memicu peradangan kronis dalam tubuh dan akhirnya berujung pada kanker.
7. makanan yang dimasak terlalu matang
proses memasak yang berlebihan, terutama pada daging, dapat membentuk senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik (hca) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (pah). 
baca juga:kenali perbedaan tumor jinak tulang dan kanker tulang: gejala, penyebab, dan penanganannya
baca juga:jangan abaikan! begini cara membedakan benjolan tumor dan kanker di payudara
zat-zat ini berpotensi merusak dna dan meningkatkan risiko kanker.
bahkan makanan bertepung seperti kentang, jika dimasak terlalu matang, bisa menghasilkan lebih banyak akrilamida. 
hal ini telah diperingatkan oleh badan pengawas obat dan makanan amerika serikat (fda).
8. makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan
jenis makanan seperti roti putih, nasi putih, pasta dari tepung halus, sereal manis, serta kue-kue manis dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. 
konsumsi yang berlebihan bisa memicu obesitas dan diabetes tipe 2, yang berperan dalam meningkatkan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh—dua kondisi yang mendukung perkembangan kanker.
baca juga:waspadai benjolan di payudara: ini 5 perbedaan tumor dan kanker yang harus kamu tahu
baca juga:10 asupan sehat untuk menekan risiko kanker otak
untuk mengurangi risiko kanker, penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi. 
menghindari makanan olahan, mengurangi konsumsi daging merah, serta menerapkan pola makan seimbang kaya serat dan antioksidan bisa menjadi langkah awal yang signifikan. 
selain itu, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat disarankan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 27 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan