Kenali 6 Jenis Hipertensi dan Penyebabnya Sebelum Terlambat

Ilustrasi Jenis Hipertensi dan Penyebabnya Sebelum Terlambat -ladybosz-
3. Prehipertensi
Prehipertensi terjadi ketika tekanan darah sedikit lebih tinggi dari normal, yaitu berada di kisaran 120/80 mmHg hingga 140/90 mmHg. Kondisi ini menjadi tanda awal bahwa risiko hipertensi sudah mengintai. Tekanan darah normal idealnya di bawah 120/80 mmHg, sedangkan seseorang dikatakan hipertensi bila tekanannya 140/90 mmHg atau lebih. Umumnya, prehipertensi tidak menimbulkan gejala apa pun.
BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Hipertensi Pulmonal
BACA JUGA:Hati-Hati! Hipertensi Diam-Diam Ancam Ginjalmu
4. Krisis Hipertensi
Krisis hipertensi adalah kondisi tekanan darah yang melonjak tajam hingga 180/120 mmHg atau lebih, sehingga bisa merusak pembuluh darah, memicu peradangan, hingga pendarahan internal. Krisis hipertensi dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke.
Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung, gagal ginjal, stroke, atau gagal jantung. Beberapa gejala yang muncul antara lain sakit kepala hebat, mimisan, dan rasa cemas yang berlebihan.
5. Hipertensi Urgensi
Pada hipertensi urgensi, tekanan darah memang sudah sangat tinggi, tetapi belum menimbulkan kerusakan organ vital. Hipertensi urgensi termasuk bagian dari krisis hipertensi. Gejalanya bisa berupa nyeri dada, sesak napas, sakit punggung, mati rasa, gangguan penglihatan, atau kesulitan berbicara.
6. Hipertensi Emergensi
Hipertensi emergensi adalah kondisi tekanan darah yang meningkat tajam disertai kerusakan pada organ-organ tubuh.
BACA JUGA:Hipertensi Bisa Picu Stroke, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Hati-Hati! Hipertensi Saat Hamil Bisa Picu 6 Komplikasi Serius Ini
Tanda-tandanya bisa berupa sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, gangguan penglihatan, kesulitan berbicara, bahkan kejang-kejang. Kondisi ini membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.