Hati-Hati! Hipertensi Saat Hamil Bisa Picu 6 Komplikasi Serius Ini

Ilustrasi Hipertensi Saat Hamil Bisa Picu Komplikasi-haibunda-

OKU EKSPRES COM- Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup sering dialami oleh ibu hamil. Menurut Centers for Disease Control (CDC), sekitar 6�8 persen perempuan hamil berusia 20�44 tahun di Amerika Serikat tercatat mengalami tekanan darah tinggi.

Tekanan darah dikatakan tinggi jika angkanya mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Meski tidak selalu membahayakan, hipertensi yang terjadi selama kehamilan tetap perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan risiko komplikasi yang serius bagi ibu maupun janin.

Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Hipertensi Selama Kehamilan

Tekanan darah tinggi pada masa kehamilan bukan hanya berdampak pada kondisi ibu, tetapi juga dapat membahayakan bayi dalam kandungan. Berikut beberapa komplikasi yang bisa timbul:

1. Preeklamsia

Preeklamsia dapat memicu kerusakan pada organ vital seperti ginjal dan otak. Jika berkembang lebih parah hingga disertai kejang, kondisi ini bisa berubah menjadi eklampsia yang sangat berbahaya.

BACA JUGA:Cegah Hipertensi Paru dengan Gaya Hidup Sehat Ini

BACA JUGA:Mengenal Tahapan Hipertensi dan Risiko yang Patut Diwaspadai

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami pembengkakan berlebihan di tangan dan wajah, sakit kepala terus-menerus, gangguan penglihatan, nyeri di perut bagian atas, mual dan muntah di akhir kehamilan, atau kesulitan bernapas.

2. Solusio Plasenta

Risiko terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya meningkat jika ibu hamil mengalami preeklamsia. Solusio plasenta dapat memicu perdarahan berat yang membahayakan nyawa ibu dan janin.

3. Sindrom HELLP

Preeklamsia juga dapat berkembang menjadi sindrom HELLP, yaitu gabungan kondisi hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit rendah. Sindrom ini berbahaya dan memerlukan penanganan darurat karena dapat merusak organ penting.

Gejala yang patut diwaspadai meliputi mual, muntah, sakit kepala, serta nyeri pada perut bagian atas. Pada beberapa kasus, kelahiran prematur menjadi opsi untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan