Mengenal Tahapan Hipertensi dan Risiko yang Patut Diwaspadai

Ilustrasi Tahapan Hipertensi -shutterstock-
OKU EKPSRES COM- Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai ‘silent killer’ karena umumnya berkembang tanpa gejala apa pun, tetapi dampaknya bisa serius bagi jantung dan pembuluh darah. Karena itu, penting untuk memahami apa saja faktor pemicunya agar bisa mencegahnya sejak dini. Yuk, kenali juga tingkatan hipertensi berikut ini!
Tingkatan Hipertensi yang Harus Kamu Tahu
1. Prahipertensi
Saat tekanan darah sistolik sudah berada di angka 120–139 mmHg atau diastolik di kisaran 80–89 mmHg, kondisi ini disebut prahipertensi. Biasanya tidak ada gejala yang muncul, sehingga sering diabaikan. Padahal, tahap ini bisa berkembang menjadi hipertensi jika tidak diantisipasi dengan perubahan pola hidup yang lebih sehat.
2. Hipertensi Tingkat 1
Kategori ini terjadi bila tekanan sistolik mencapai 140–159 mmHg atau diastolik berkisar antara 90–99 mmHg. Pada tahap ini, risiko kerusakan organ semakin besar sehingga penanganan medis dan perubahan gaya hidup sangat dibutuhkan.
3. Hipertensi Tingkat 2
Hipertensi tahap dua ditandai dengan tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolik di atas 100 mmHg. Biasanya pasien memerlukan lebih dari satu jenis obat karena risiko komplikasi organ vital semakin tinggi, meski sering tidak disertai gejala yang jelas.
BACA JUGA:Jangan Lengah, Ini Alasan Obat Hipertensi Harus Dihabiskan!
BACA JUGA:Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil: Wajib Waspada demi Ibu dan Janin
4. Hipertensi Krisis
Jika tekanan darah melonjak melewati 180/120 mmHg, kondisi ini termasuk hipertensi krisis. Situasi ini butuh penanganan medis darurat, terutama jika disertai gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, penglihatan kabur, kesemutan, atau bicara tidak jelas.
Faktor-Faktor yang Bisa Memicu Hipertensi
Beberapa hal berikut dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi: