PLN Akselerasi Proyek Gasifikasi di Nias

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) resmi memulai pembangunan infrastruktur gasifikasi Klaster NIAS, ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) NIAS pada Kamis 3 Juni.-Istimewa-

OKU EKPRES COM-PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) resmi memulai pembangunan infrastruktur gasifikasi Klaster NIAS, ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) NIAS pada Kamis 3 Juni.

Inisiatif ini menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung visi swasembada energi Presiden Prabowo Subianto melalui pemanfaatan gas alam yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional, selaras dengan peta jalan transisi energi dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

"Groundbreaking gasifikasi di PLTMG Nias bukan hanya untuk menghadirkan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan energi nasional," ujar Jisman.

BACA JUGA:Jaringan Listrik Kerap Terganggu, PLN ULP Muara Dua Gencarkan Pemeliharaan di Kecamatan Simpang

BACA JUGA:Tiang Listrik di Ulu Ogan Roboh, PLN Baturaja Lakukan Perbaikan Intensif

Ia menambahkan, sebagai bagian dari strategi tersebut PLN juga telah menyiapkan pengembangan enam klaster gasifikasi di berbagai wilayah, meliputi Nias, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, dan Kalimantan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa proyek gasifikasi di Nias menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu mempercepat transisi energi nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan investasi dan terciptanya lapangan kerja baru.

Melalui sinergi berbagai pihak, kami tidak hanya membangun infrastruktur gasifikasi, tetapi juga membangun masa depan energi yang tangguh dan berkelanjutan serta memberikan multiplier effect bagi masyarakat, ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan, dengan cadangan daya mencapai 20 megawatt (MW) atau sekitar 43 persen dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias dinilai cukup untuk menopang pertumbuhan sektor perikanan, pariwisata, hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

BACA JUGA:Pelayanan PLN Dikeluhkan, Kades Simpang Minta Solusi ke Bupati OKU Selatan

BACA JUGA:PLN Bangun Jaringan Listrik di Empat Desa Terpencil Muba, Dorong Ekonomi dan Akses Digital Warga

"Gasifikasi ini diperkirakan menghemat sekitar Rp72,4 miliar per tahun, dan bisa mencapai Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh. Efisiensi ini membuka ruang investasi baru dan mendukung pertumbuhan konsumsi listrik Nias yang naik 11 persen, tertinggi di Sumatra," ujar Darmawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan