Bupati Enos Tekankan Pentingnya Digitalisasi dalam Dunia Pendidikan

OKU TIMUR - Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, M.T., M.M., secara resmi membuka Launching Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2025 pada Senin, 16 Juni 2025, bertempat di Lapangan KONI Belitang. 

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Festival Seni dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Enos - sapaan Lanosin- menerima Piagam Penghargaan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) atas dedikasi dan kepeduliannya dalam mendukung pelestarian bahasa daerah melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024. 

Ini menjadi penghargaan kedua yang diterima OKU Timur dalam bidang tersebut.

BACA JUGA:Belum Ada Status Siaga Karhutla di OKU

BACA JUGA:Polsek Buay Pemaca Aktif Sambangi Warga Demi Jaga Kamtibmas

Selain itu, Bupati Lanosin juga mendampingi perwakilan Google Indonesia menyerahkan Plakat Google kepada Kepala SMP Negeri 1 Belitang, sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian di bidang teknologi pendidikan.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas capaian yang diraih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur. 

Ia menegaskan bahwa prestasi yang diperoleh sangat banyak hingga sulit untuk diingat satu per satu. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penghargaan dari pemerintah pusat atas pelestarian bahasa lokal yang telah diraih sebanyak dua kali.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, Bupati juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberangkatkan siswa-siswi berprestasi di bidang seni budaya, seperti dalang cilik, penabuh gamelan (nayogo), dan sinden cilik, agar mendapatkan pelatihan langsung dari para maestro dalang di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Super Air Jet Tak Lagi Mengudara

BACA JUGA:Antre Berjam-jam di SPBU

Bupati juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam dunia pendidikan. Meski digitalisasi memberikan banyak manfaat, menurutnya hal tersebut harus dibarengi dengan pembentukan karakter anak yang kuat. 

Untuk itu, peran guru dalam membina karakter peserta didik dinilai sangat vital, karena teknologi tidak dapat menggantikan nilai-nilai moral dan kepribadian.