Minta Dewan Turun Tangan Evaluasi Kenaikan Tarif PDAM

Massa yang mengatasnamakan pelanggan Perumda Tirta Raja Baturaja bersama sejumlah aktivis menggelar unjuk rasa di gedung DPRD OKU, pada Kamis, 17 April 2025 meminta anggota DPRD OKU mengevaluasi kenaikan tarif PDAM. -Foto: Berry/Sumeks-Berry
"Kami ini rumah tangga, bukan usaha. Bulan lalu sempat nunggak, bulan ini pun belum bisa bayar. Kalau tidak bayar, air langsung diputus," keluhnya.
Di Desa Laya, seorang pelanggan mengaku mendapat tagihan sebesar Rp1,6 juta untuk bulan Februari. Bahkan tetangganya yang sebelumnya hanya membayar Rp230.000 pada bulan Maret, kini melonjak hingga lebih dari Rp700.000.
BACA JUGA:Prabowo Resmi Lantik Gubernur Papua dan Bangka Belitung
BACA JUGA:Tak Ada Reshuffle Kabinet Dalam Waktu Dekat
"Kami minta dewan turun tangan dan mengevaluasi kenaikan tarif ini. Alasan perbaikan layanan tidak sebanding dengan kenyataan, karena air tidak mengalir di siang hari," katanya.
Aksi tersebut akhirnya ditanggapi oleh sejumlah anggota DPRD OKU, yakni Naproni, Awal Fajri, Martin Arikardi, dan Safrianto.
Namun, mereka belum bisa memberikan keputusan atas tuntutan para peserta aksi karena Direktur Perumda Tirta Raja, Drs. Bertho Darmo Poedjo Asmanto, sedang tidak berada di tempat karena mengikuti kegiatan manasik haji.
"Kami harap masyarakat bersabar, karena keputusan tidak bisa diambil tanpa kehadiran direktur," ujar Safrianto.
BACA JUGA:Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sasar Anak-Anak dan Ibu Hamil
BACA JUGA:Bahas Kepastian Status Pengelolaan Aset Pasar
Sementara itu, perwakilan manajemen Perumda Tirta Raja yang hadir menyampaikan bahwa semua aspirasi akan dibahas dalam rapat bersama pimpinan. Namun demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan Bupati OKU. (*)