MUARADUA - Peristiwa bencana alam kebakaran diwilayah Kecamatan Warkuk Ranau Selatan (Waras) mengakibatjan 1 unit rumah hangus terbakar hingga kini Luput dari pantauan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan.
Pasalnya, kejadian itu telah berlangsung 3 hati lalu, tepatnya pada Hari Minggu, 22 September 2024, sekira Pukul 10.30 Wib, namun hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten OKU Selatan.
Diketahui, kebakaran itu sendiri dialami oleh Kadan, warga Dusun III, Desa Bumi Agung, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan.
Dari peristiwa itu, semua hangus terbakar kecuali tiang beton rumah, api berasal dari bagian dapur yang rumah langsung merayap ke dinding yang terbuat dari kayu yang berukuran luas rumah 4×8 Meter.
Hal ini mencuat lantaran, diceritakan oleh Gusnawati, S.pd Kepala Sekolah SMPN-02 Warkuk Ranau Selatan, sebagai guru dari anak korban kebakaran. Rabu, 25 September 2024.
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Kembali Periksa Kesehatan Gigi Siswa SD
BACA JUGA:MTsN 01 OKU Selatan Gelar Lomba Nasyid
Dikatakannya, pada saat itu warga telah berupaya membantu memadamkan api dengan menggunakan Tengki Sprayer, selang, dan ember serta alat manual ala kadarnya.
Atas kejadian itu, korba mengalami krrugian berupa 1 unit rumah 4×8 Meter yang berisikan mesin air atau steam, pupuk Urea 250 Kg, pupuk Ponska 250 Kg, Kopi 150 Kg, Beras 50 Kg, perabotan, seng untuk membuatkan sanitasi dan lain sebagainya.
Sejauh ini juga korban mengalami kerugian materil dan material hingga Puluhan Juta Rupiah akibat dilalap sijago merah tersebut.
Dirinya juga membeberkan bahwa disaat itu para anak korban yang juga muridnya sedang pergi ke kebun semua.
"Ibu dan bapaknya ke belitang, undangan, hari minggu seperti biasa anak perempuannya menyiapkan sarapan untuk bapak dan adiknya, sementara ibunya sedang kondangan di belitang," ucapnya.
Setelah sarapan mereka ke kebun yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya, diduga api berasal dari sisa memasak sarapan, yang mengakibatkan kebakaran.
"kejadian ini di lihat oleh tetangga, karna jarak rumah di kebun itu berjauhan jadi tidak terdengar teriakan tetangga tersebut," Gustin.
BACA JUGA:Disdamkar OKU Selatan Simulasikan Pemadaman Api di Lapas
BACA JUGA:123 Petugas Kepolisian Kawal Ketat Pengundian Nomor Urut Calon
Namun, sampai saat ini, yang membuat kami perihatin korban belum ada perhatian atau bantuan dari Pemerintah.
"Dari sekolah sudah berikan bantuan ala kadarnya berupa uang sumbangan guru dan siswa dan pakaian bekas layak pakai. Seragam mereka juga habis semua," ujarnya.
Sedangkan, H. Abdul Haris, S. KM., MM saat dikonfirmasi bahwa pihaknya belum mengetahui peristiwa itu lantaran tidak ada laporan dari Kepala Desa.
"Betul adanya peristiwa itu, karena kami baru dapat informasi setelah kami telusuri, karena tidak ada laporan dari Kepala Desa. Semestinya Kades cepat melapor pada saat kejadian setidaknya via Telpon, ini tidak ada sama sekali," ucapnya.
"Terimakasih atas informasi ini dinda, karena kalau dinda tidak nelpon sampai sekarang tidak ada laporan, akan segera kami tindak lanjuti," tandasnya. (Dal)