Begitu krusial peran Ari di Apple. Perusahaan idola siapa saja itu. Karena di tangannya, Ari harus mempertanggungjawabkan kualitas produk dan layanan sesuai standar Apple untuk pasar global. di perusahaan idola siapa saja itu.
Bagaimana Ari bisa sukses seperti itu?
"Modal Bonita," jawab Ari. ''Bonita'' adalah sebutan untuk Bonek Wanita. Sedang ''Bocil'' adalah Bonek Kecil.
Ari tidak punya latar belakang pendidikan teknologi. Di Amerika ''lulusan apa'' kalah penting dengan ''bisa apa''.
BACA JUGA:NAV Grayscale XRP Trust Naik 11,44 Persen: Minat Institusi Membludak
BACA JUGA:Sony Resmi Umumkan PlayStation 5 Pro, Dirilis November 2024
Pendidikan SMA Ari di SMAN 16 Surabaya –satu almamater dengan istrinya pendiri DBL.
Lalu Ari kuliah di FISIP UNAIR. Jurusannya: komunikasi. Sempat jadi wartawan. Juga sempat bekerja di sebuah stasiun radio.
Rasanya, karena punya kemampuan berbahasa Inggris membuat Ari sangat percaya diri. Dia pergi ke Australia. Mewakili Indonesia dalam program Australia-Indonesia Youth Exchange Program 1996. Magang di surat kabar dan radio di Newcastle. Lalu cari lapangan yang lebih lapang: Amerika Serikat.
Sejak SD Ari sudah bisa bahasa Inggris. Neneknyi adalah guru bahasa Inggris. Alumni IKIP Surabaya yang sekarang bernama UNESA.
BACA JUGA:5 Buah yang Sebaiknya Tidak Disimpan di Kulkas: Tips Agar Nutrisi dan Rasa Tetap Terjaga
BACA JUGA:Resep Okonomiyaki
Ke Amerika, Ari benar-benar Bonita. Tidak punya tujuan akan ke mana. Akan kerja apa. Dia yakin pada kemampuan diri. Termasuk kemampuannyi berkomunikasi.
Ari hanya butuh dua bulan beradaptasi untuk siap bekerja. Dia segera tahu ada lowongan kerja: manajer properti. Tugasnya: mengelola sebuah gedung perumahan. Tiga lantai. Sekitar 40 unit rumah.
Bonita kita ini langsung diterima. Tapi dia akan dicoba dulu selama satu bulan. Kalau tidak mampu akan dipecat.
"Jangan satu bulan. Beri saya waktu satu minggu. Kalau satu minggu mengecewakan pecatlah saya," tantang Ari.