Istri Rencanakan Bunuh Suami Karna Sakit Hati

Senin 22 Jul 2024 - 20:40 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

BEKASI - Istri bunuh suaminya sendiri di Bekasi karena sakit hati bersama anak dan kekasihnya.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan rencana pembunuhan terhadap Asep Saepudin dilakukan beberapa minggu sebelum kejadian.

Pelaku berinisial J yang merupakan istri korban, SNA adalah anak pertama korban, dan HP adalah pacar anak korban.

Diungkapkannya, rencana pembunuhan itu dilakukan ketika para pelaku berinisial J, HP dan SNA merencanakan pembunuhan dengan mencampurkan cairan Soklin cair ke dalam minuman susu Soda dan Floridina.Namun, upaya itu gagal. 

BACA JUGA:Gugatan Rp 8 Miliar Berujung Kisruh

BACA JUGA:Rekayasa Contraflow Bikin Macet

Pada 24 Juni 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku kembali mencoba mencampurkan cairan Soklin cair ke dalam minuman Floridina, tetapi lagi-lagi tidak berhasil.

"Pada hari yang sama, pelaku HP mengusulkan untuk langsung mengeksekusi korban, dan saran ini disetujui oleh pelaku SNA dan J. Pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, HP dijemput oleh SNA dari rumahnya di Harvest City dan tiba di Kampung Serang sekitar pukul 18.00WIB.

Namun, eksekusi pada malam Rabu tersebut gagal karena korban masih terjaga, sehingga eksekusi ditunda," katanya kepada awak media, Senin 22 Juli 2024.

Akhirnya, pada Kamis, 27 Juni 2024 dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, korban Asep Saepudin dihabisi dengan cara dicekik dan dianiaya hingga meninggal dunia. 

BACA JUGA:4 Orang Diduga Pembakar lahan Ditangkap

BACA JUGA:Pemuda Ditemukan Tak Bernyawa di Kios Pedagang

"Setelah korban meninggal, pelaku HP mengajukan pinjaman online sebesar Rp. 13.000.000 dari Adakami dan Rp. 43.500.000 dari Easy Cash, yang cair ke rekening korban sekitar pukul 06.00 WIB. Uang tersebut kemudian ditransfer ke rekening SNA dan selanjutnya ke rekening HP," lanjutnya.

Motif pembunuhan ini didasarkan pada masalah ekonomi dan sakit hati, serta ketidaksukaan terhadap hubungan antara SNA dan HP.

Kini, ibu, anak, dan pacar korban harus mendekam di penjara dengan ancaman hukuman berat.

Kategori :