LINGGAU - Keindahan dan daya tarik batu akik masih tetap memancar di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Meskipun era digital telah melanda, namun minat masyarakat terhadap batu akik belum surut. Bahkan, aktivitas jual beli batu akik masih terus berlangsung di kota ini.
Ifwan Setia Budi, seorang pecinta batu akik yang setia menggeluti dunia ini, mengungkapkan pada hari Jumat (14/6) bahwa transaksi batu akik di Lubuklinggau masih memiliki pasar yang cukup besar, terutama di kalangan penggemar keindahan alam yang terpahat indah di batu-batu tersebut.
Menurutnya, ia mulai menjalani hobinya ini sejak sekitar tahun 2012 dan bisnisnya tetap kokoh hingga saat ini. "Awalnya, ini hanya sekadar hobi. Namun, seiring berjalannya waktu, kami melihat peluang untuk melakukan transaksi jual beli. Tentunya, kami selalu berusaha mengasah kreativitas agar tetap eksis di pasaran," ungkapnya.
Ifwan telah berhasil mengolah lebih dari 2000 batu akik, di mana separuhnya telah berhasil terjual. Transaksi dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari barter hingga pembelian langsung oleh konsumen. "Kami menyediakan berbagai macam pilihan, baik batu akik yang sudah jadi, batu akik mentah untuk diolah, maupun jasa pengasahan batu akik secara langsung," tambahnya.
BACA JUGA:Omzet Pedagang Kue jelang Idul Adha Menurun
BACA JUGA:Baim Wong Tak Paksa Paula Berhijab
Meskipun mengakui bahwa pasar batu akik lokal sedang mengalami penurunan, Ifwan tetap yakin bahwa batu akik akan kembali meraih kejayaannya di masa depan. "Kami mengikuti tren zaman, namun esensi dan keberadaan produk ini tidak akan pernah hilang. Saya yakin bahwa cincin batu akik akan kembali diminati di masa yang akan datang," tegasnya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
"Saat ini, permintaan dari luar negeri terhadap batu alam Indonesia semakin meningkat. Negara seperti Cina, Taiwan, dan Korea banyak yang memesan batu-batuan alam dari Indonesia," tutupnya optimis.
Dengan semangat yang tak pernah padam, para penggiat batu akik di Lubuklinggau terus menjaga pesona dan keindahan alam yang terpancar dari setiap batu yang mereka tata dan olah. Eksistensi mereka membuktikan bahwa keajaiban alam tak akan pernah pudar di tengah pesatnya perkembangan zaman.(*)
BACA JUGA:Dulmuluk-Dulmalik
BACA JUGA:Tingkatkan Keterampilan, Disdagperin OKU Timur Gelar Pelatihan Menjahit dan Sablon