PALEMBANG - Komisi VII DPR RI laksanakan Kunjungan Kerja ke Sumatera Selatan. Dilanjutkan dengan pertemuan yang dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI.
Diantaranya Bambang Haryadi, S.E, Drs. H. Bambang DH, M.Pd, Ir. H. Tifatul Sembiring, H. Asman Abnur, S.E., Si. beserta rombongan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, Direktur Manajemen Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto beserta Jajaran, Direksi PT Bukit Asam dan Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan Hendriansyah, ST., M.Si.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi, S.E, mengatakan tujuan Kunjungan Kerja ini adalah untuk menyerap aspirasi, mendapatkan informasi sistem kelistrikan di Sumatera, kegiatan operasional Pembangkit Listrik Sumsel 8, kesiapan dalam menghadapi transisi energi, ketersediaan sumber energi batu bara serta kendala dan permasalahan yang dihadapi,” ucap Bambang.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengawali sambutannya menyampaikan laporan kondisi kelistrikan selama libur Idul Fitri 1445 H dan memberikan apresiasi atas kerja keras PT PLN (Persero) dalam menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia selama masa siaga Ramadan dan libur hari raya Idul Fitri 1445 H.
BACA JUGA:Warga Sakit, Camat Rujuk ke RSUD
BACA JUGA:Diduga Hendak Ambil Air Bersihkan Sekokah, Siswa Tenggelam
“Kami pastikan tidak ada defisit dan gangguan keandalan pasokan listrik dari sisi transmisi, pembangkit, distribusi hingga pelayanan kepada seluruh masyarakat dan kami ucapkan terima kasih serta apresiasi kepada seluruh pihak khususnya PT PLN (Persero) yang telah berjibaku dan bekerja keras dalam menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia,” pungkas Jisman.
PLTU Mulut Tambang (PLTU Sumsel 8) berkapasitas 2x660 MW yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan merupakan bagian dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang telah Commercial Operation Date (COD) pada Oktober 2023.
Pembangkit listrik ini menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam rangka menekan emisi gas buang yaitu dengan menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) dan saat ini telah beroperasi dan mengalirkan listrik melalui sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan.
“Kami mengapresiasi keberhasilan pengoperasian pembangkit listrik Sumsel 8 ini dan berharap pembangunan transmisi 275 kilo Volt (kV) dan 500 kilo Volt (kV) di sistem kelistrikan Sumatera dapat tuntas sehingga pembangkit listrik ini juga dapat mengalirkan listrik ke Sub- Sistem Sumatera Bagian Tengah dan potensi EBT dapat lebih maksimal dikembangkan untuk melayani kelistrikan di Sumatera.
BACA JUGA:Kerusakan Lebih Parah. Gubernur Bakal Bantu Perbaikan Infrastruktur
BACA JUGA:Diterjang Bnajir Jembatan Gantung Putus
Kami mohon dukungan Komisi VII DPR RI agar rencana pengembangan transmisi dan pembangkit dapat berjalan baik” tutup Jisman.
Direktur Manajemen Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto dalam penjelasannya mengatakan bahwa Sistem Kelistrikan Sumatera terbagi menjadi 3 (tiga) sub-sistem diantaranya sub-sistem Sumbagut dengan beban puncak 2.632 Mega Watt (MW), sub-sistem Sumbagteng dengan beban puncak 2.053 Mega Watt (MW) dan sub-sistem Sumbagsel dengan beban puncak 2.512 MW Mega Watt (MW).
”Sistem kelistrikan di Sumatera memiliki total beban puncak sebesar 7.179 Mega Watt (MW) pada Februari 2024 dan daya mampu pasok pembangkit sebesar 7.867 Mega Watt (MW).