MUARADUA - Para petani kopi di Kabupaten OKU Selatan mengeluhkan dengan menurunnya harga jual kopi yang drastis.
Di mana harga jual yang sebelumnya mencapai Rp58.000 per kilogram di tingkat pengepul, kini turun menjadi Rp53.000 per kilogram.
"Kami mengalami penurunan harga jual kopi dalam beberapa hari terakhir, dari Rp58.000 menjadi Rp53.000 per kilogram," kata Joko, warga Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, pada Senin, 13 Mei 2024.
Joko menyampaikan kekhawatirannya, sebab jika harga terus menurun hingga di bawah Rp50.000 per kilogram, hal ini akan menyulitkan para petani. Mengingat tingginya biaya upah, pupuk, dan perawatan.
BACA JUGA:Diduga Maling HP, Yogi Meringkuk di Penjara
BACA JUGA:Lia Camino
"Kami khawatir harga jual akan terus menurun hingga di bawah Rp 50.000, mengingat biaya perawatan dan upah saat ini sangat tinggi," tambahnya.
Nuraini, warga Desa Tanjung Jaya lainnya, menambahkan bahwa petani bakal sangat merugi jika harga jual kopi turun di bawah Rp50.000 per kilogram, mengingat kebutuhan yang semakin mahal.
"Biaya seperti pupuk, pengendalian rumput, hingga upah panen dan transportasi semakin mahal. Sehingga penurunan harga akan sangat merugikan bagi kami para petani," ungkapnya.
Para petani berharap agar harga kopi tidak terus menurun menjadi sangat rendah.
BACA JUGA:Pegadaian Baturaja Bagikan 400 Paket Sembako Kepada Korban Banjir OKU
BACA JUGA:Gas LPG 3 KG Susah Didapat, Harga Tembus Rp30 Ribu
"Kami berharap harga kopi tidak terus merosot. Meskipun jika tetap di kisaran Rp. 53.000 per kilogram, itu masih bisa diterima," pungkasnya. (*)
BACA JUGA:Jorrel Hato Jadi Bidikan Utama Arsenal
BACA JUGA:Arne Slot Bakal Tempati Rumah Senilai Rp76 Miliar