Kebijakan naturalisasi pemain yang dijalankan FAM sejak Juni 2025 memang menuai banyak sorotan.
Kehadiran pemain asing berpengalaman seperti Facundo Garcés, Jon Irazabal, Iman Machuca, Joao Figueiredo, hingga Rodrigo Holgado sempat dianggap mampu mendongkrak kualitas Timnas Malaysia.
Namun, proses naturalisasi mereka justru menimbulkan keraguan terkait transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi FIFA.
Isu semakin panas setelah Garcés mengaku dalam wawancara dengan media Spanyol El Correo bahwa ia memiliki darah Malaysia dari kakek buyutnya.
BACA JUGA:FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi ke Indonesia Dampak Suporter Diskriminatif
BACA JUGA:Timnas Indonesia Peluang Lewati Peringkat FIFA Vietnam
Klaim tersebut menjadi sorotan karena menurut Pasal 7 Regulasi FIFA, pemain baru bisa dinaturalisasi apabila memiliki ayah, ibu, kakek, atau nenek yang lahir di negara yang bersangkutan.
Dengan demikian, pengakuan Garcés tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Situasi ini memberi peluang bagi pihak lain, termasuk Federasi Sepak Bola Vietnam, untuk melayangkan protes resmi.
Media Bongda 24 menyebutkan bahwa pernyataan Garcés membuka celah bagi Vietnam untuk mengajukan keberatan ke FIFA.
Jika terbukti melanggar, FIFA berwenang membatalkan hasil pertandingan atau memberikan sanksi tambahan kepada FAM.
BACA JUGA:Pelatih Bahrain Berang, Ranking FIFA Timnas Indonesia Lansung Naik
BACA JUGA:Peringkat FIFA Timnas Indonesia Potensi Naik Drastis
Garces sendiri resmi menjadi Warga Negara Malaysia pada Juni 2025 dan langsung dimainkan saat Malaysia menang 4-0 atas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Namun, dengan adanya temuan manipulasi dokumen ini, masa depan Garcés dan pemain naturalisasi lainnya di Timnas Malaysia kini terancam.
Penegasan FIFA