Longsor Ancam Rumah Warga

Jumat 16 Feb 2024 - 22:08 WIB
Reporter : Hamdal
Editor : Gus munir

MUARADUA - Ani dan keluarga terus dihantui rasa was-was. Terutama saat musim penghujan seperti saat ini.

Hal tersebut dikarenakan, tanah longsor yang ada di dekat rumahnya yang berada di daerah Kecipung, Kelurahan Batu Belang, alias di belakang Perumahan HKS 1, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan kondisinya makin parah. Sehingga, mengancam rumah Ani.

Rumah Ani terancam ambruk lantaran lokasinya hanya berjarak sekitar 6 meter dari tempat longsor tersebut. Ani menduga, longsor di dekat rumahnya terjadi lantaran adanya pembangunan siring.

"Semenjak dibuatkan siring, longsor semakin bertambah dan jurang semakin mendekati rumah kami. Kami pasti meras was-was karena sudah dekat, apalagi hari ini terjadi lagi longsor," ucapnya Ani seperti dikuti Harian OKU Selatan.disway.id.

BACA JUGA:Pemilu Aman dan Lancar, Kapores OKU Selatan Ucapkan Terimakasih

BACA JUGA:IRT Jadi Incaran Curanmor Terluka, Pelaku Kabur

Dikatakannya, jika sebelum dibangunkan siring di depan rumah ini tidak ada yang longsor. Namun karena gerakan air yang mengalir di siring sehingga terus memakan tebing menjadi semakin longsor.

"Kami takut akan mengancam keselamatan kami. Betapa tidak jika ini terus terjadi longsor sudah dipastikan akan menggerakkan rumah kami," ucapnya.

Atas kejadian tersebut, warga meminta kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan terutama yang membuat siring, agar segera menindak lanjuti ancaman tersebut.

Karena jika tidak, dan terus-terusan terjadi longsor warga memastikan akan merobohkan rumah di sekitar lokasi.

BACA JUGA:RTRW Disebut Perencanaan Strategis Design Pembangunan Sumsel

BACA JUGA:Antar Istri Sebagai Panwaslu, Mobil Dosen Nyempung

Sementara, Kepala Dinas PU-TR OKU Selatan, Ir A Farid Effendi ST MM melalui PPK Pradana Adi Nugraha sudah dapat informasi tersebut. Sesuai prediksi bagian itu bakal runtuh juga karena di bawah siring sebelah kiri ada mata air.

"Opsi terakhir mungkin kami tutup siring itu. Perihal pembangunan talud itu hal berbeda dari pekerjaan siring itu, bukan berarti dampak dari talud," katanya.

"Kita juga sudah melakukan kondinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait keadaan diatas," pungkasnya. (*)

Kategori :